Sebagai perantau yang hidup jauh beda pula dan beda negara, gue mengusahakan agar tempta tinggal yang sedang gue tempati ini semirip mungkin dengan tempat gue sebelumnya, tapi pada kenyataanya tetep gak bisa menggantikan tukang dagang cilok, seblak belakang mahad atau tukang martabak. beberapa hari ini gue lagi pengen banget makan makanan manis kayak kue basah, biki ambon, dan sekarang lagi pengen banget martabak ketan hitam kesukaan gue.
gue coba untuk mencari resep dari tiktok, kalau soal share resep gue suka cari di tiktok, meskipun gue kurang suka sama tiktok karena banyak berita hoaks, tapi untuk resep meresep gue pasti ke tiktok dan ke ig.
gue biasanya selalu memilih milih harus kepada siapa menutornya, tetapi gue karena nafsu lagi pengen banget martabak jadi gak sempat memilih milih vidio yang akan gue jadikan patokan untuk belajar bikin martabak, dan gue malah mengambil resep martabak gagal, entah gue nya yang kurang berpengalaman, atau memang gue nya aja yang bego gak bisa masak. errrr
gue dengan hati hatinya melakukan step yang diberikan dari si pemilik resep, setelah gua tunggu tunggu jangankan bersarang ngembang sedikitpun kagak, yang ada malah jadi tepung goreng, kampretttt
akhirnya gua berkonsultasilah ke temen gue yang jago masak, seperti biasa ke temen yang gue suka, aziz wibowo. gue chat dia via dm ig
“bangke,, gue bikin martabak malah bantet, katanya harus pakai telor suhu ruangan gak boleh pakai telor kulkas” kata gue mencoba untuk langsung menganalisis kesalahan
“hahaha jadi tepung goreng _emot ketawa banyak_” aziz kamprettt
“emang gara gara telor aja ya, lu kali gak didiemin dulu adonannya, telor satu mah mana ngaruh lek, lagian suhu ruangan lu kan sama suhu kulkas ga beda jauh.” iya juga ya pikir gua, aziz bener
“iya juga ya, apa karena gak didiemin dulu kali ya, gue langsung masukin aja ke teplon.”
“pantes, lu liat dimana sih tutornya, gampang itu mah bikinnya. tapi bagus lah ada perkembangan meskipun gagal hahaha.”aziz kampretttt
ingin rasanya martabak gagal itu gue buang ke tempat sampah, tapi karena gue tau cara mencari duit susahnya bagaimana jadi gue makan dikit dikit dan gue letakin di wadah tempat makan untuk gue makan suara saat.
untuk ke depannya gue akan lebih hati hati lagi mencari resep. aziz memang terbaik, andai gue bisa punya suami kayak lu mungkin gak akan gagal buatnya karena satu rumah sama sang chef andalan jiahhhh ngehayal mulu elo nurulllllll
ini pertama kalinya gue nulis di wordpress untuk blogging. Biasanya gue mencurahkan semua kegalauan dan kesedihan di medium. Tapi akhir-akhir ini gue kurang bersemangat untuk menulis di medium karena medium sangat terbatas. Gue lagi ingin membagikan semua yang gue punya, selain cerita gabut dan kegalauan gue terkadang gue juga pengen membagikan banyak foto atau apapun segala hal yang ingin gue bagikan.
termasuk kisah gue yang amat baru ini. Gak terlalu baru sih, sekarang udah dua tahun gue kenal dengan seseorang yang pada awalnya gue sendiri gak yakin akan sedekat ini sama dia. Gue suka sama temen gue sendiri.
hidup emang gak bisa diprediksi arah jalannya mau kemana. Tapi yang jelas guue sudah memilih untuk menyukai dia yang jago memasak, jago bersih-bersih rumah dan punya kepribadian yang gak mudah untuk membenci orang. Pokoknya hal yang dalam diri gua pada awalnya gue gak yakin gue bisa merubah sifat gue yang sudah menjadi karakter akhirnya gue berubah perlahan menjadi lebih baik dari sifat gue yang sebelumnya yang pendendam dan sering banget punya negative thinking ke orang lain padahal gue sendiri gak tau kebenarnnya seperti apa. Intinya gua orangnya mudah men-judge orang lain.
semenjak ketemu dia dan berteman cukup lama akhirnya sifat negative thinking gue perlahan mulai berkurang, berkurang ya bukan hilang, kalau hilang gak mungkin kayaknya. Dan juga gua gak lebih sering mengeluhkan orang lain dan jarang menyalahkan orang lain atas apapun yang sudah terjadi. Gua suka dengan kepribadiannya.
sekitar bulan juni 2023 kalau tidak salah setelah gue diomabng ambing mengenai dimana tempat tinggal gue nanti menginap sambil belajar bahasa jepang akhirnya gue dipindahkan ke tempat lokasi utama untuk belajar bahasa jepang. Tepatnya, di desa sukaluyu kp legok cianjur gue bertemu dengan dia. Dia gak ganteng amat dan tampak amat berminyak mukanya, gue yakin dia belum mandi dengan ramahnya dia menyapa gue yang ingin masuk ke kelas untuk belajar. Dia orangnya berisik dan terlalu banyak mengumpat menggunakan bahasa binatang seperti anjing, anjir, atau umpatan yng sering keluar dari mulut anak muda laki-laki.
awal gue suka sama dia dimulai dari kegiatan selalu bersama, seperti masak bareng, atau belanja ke pasar bareng yang memuat gua mulai suka dengan kepribadiannya yang rajin dan sering membuat orang tertawa. Akan tetapi gue masih belum tau banyak tentang dia.
gue bener bener menyesal karena gak banyak nulis tentang dia pada awaktu gue jatuh cinta sama dia. Gue pada saat itu terlampau memikirkan bagaimana caranya move on dari si samsul. Pada akhirnya gua berhenti menulis. Gue sanga menyesal. Tapi yang pasti momen yang selalu gue inget dan makin gue tambah suka ke dia adalah moemn ketika gue ke bandung naik motor berdua.
rencana ke bandung semata hanya untuk mengantar gue yang ingin ujian bahasa, gak terpikiran sampai menghabiskan waktu satu malam dua hari dengan orang yang gua baru kenal. Tapi jujur aja gue sangat nyaman jalan sama dia. Dia sangat melindungi gue dan sangat mengerti bagaimana bertindak sebagai cowok di kala sedang berpergian jauh.
pada saat gue gak lulus ujian dia selalu menyemangati gue. Dia kira gue bakalan sedih dan gue sebetulnya gak sedih amat karena gue bakalan tau hasilnya memang gak lulus karena gue kurang belajar. Gue malah sedih karena agenda selanjutnya adalah pergi makan berdua sama dia. Gue ajak di ake tempat mie paling rame dan di tempat makan itu gue ketemu dengan adik tingkat dan gue mengenalkan Aziz ke adik tingkat gue.
setelah makan mie pedes tanpa menyentuh nasi sama sekali gue mengajak dia untuk menonton film nya prilly latuconsina yang lagi rame, judulnya ketika berhenti di sini. Sebelum masuk ke jam tayangnya dia mengajak gue main permainan di time zone, gue seneng banget karena gue gak pernah kepikrian menghabiskan waktu utnuk memainkan permainan yang menghabiskan uang itu. Untuk pertama kalinya gue snagat menikmati bermain sama orang. Pada waktu jam film tayang gue berdua nonton di kursi tengah.
film nya monoton dan Aziz terlihat beberapa kali menguap. Dia orangnya jujur banget dan bilang kurang menikmati film yang gue pilih karena kata dia pemainnya bryan domani kurang greget meranin perannya. Padahal menurut gue film itu lumayan bagus dan bahkan orang di samping gue sampai nangis insrek insrek karena nonton itu. Aneh banget kan aziz ramadhan wibowo itu. Memang aneh.
pada saat film selesai gue sempet janjian sama temen deket gue hidir dan aan untuk ketemuan setelah beberapa bulan gue gak ke bandung dan memilih berpusing ria sambil makan masakan aziz yang enak itu di cianjur. Temen gue yang kampret itu gak jelas dan mengundur waktu terus. Dan mereka tiba tib amuncul di bioskop tempat gue sama aziz nonton. Mereka mengajak untuk nonton lagi, rasanya aneh banget kalau harus notnon fil di bioskop lagi tapi karena gue sama temennn gue sudah lama gak bertemu dan akhirnya karena kebetulan gue masih punya duit banyak gue dan aziz menyetujui untuk mennton lagi, nonton film adaptasi yang diperanin oleh luna maya, film suzanna. Kampret banget kan filmya malah horor.
Di tengah film gue ga mood karena perut gue sakit karena banyakan makan pedes waktu di tempat makan mie tadi siang dan karena durasi menonotn nya cuku lama gue sama aziz belum sempet makan nasi gara gara harus menuruti keinginan temen gue itu. Kepala gue kerasa pusing banget dan gue sangat tidak konek untuk mengikuti alur cerita film itu. Bisokop terasa kutub utara, perut kosong dan udaara ac sangat dingin, gue disamping aziz mengeluh dingin dan gue ketakutan karena filmya itu aneh banget belakang pungguhnya kayak bolong dan negluarin banyak organ, gue mual dan tutp mata tapi aziz melarang gue tutp mata, dia malah sangat menikmati film kamoret ini sedangkan gue tersiksa karena sakit kepala belom makan dari siang. Sat gue menutup mata tiba tiba tangan dia nyegat tangan gue agar gue ga tutp mata dan dia berusaaha untuk pegang tangan gue terus. Pada waktu itu pegangan tangnnya bener-bener buat dada gue mau meledak. Tiba tiba dia membetulakn posisi genggaman tangannya selayaknya genggaman seorang pasangan. Jantung gue nyaris mau keluar dari sarangnya, darah di kepala gue mnedesir dengan sangar deras sampai membuatwajah gue kepanasan, yang awalnya kedinginan gue sekarang jadii tambah kepanasa karena genggaman tangan dia yang terlalu tiba tiba itu.
nggak hanya di adegan itu saja adegan selanjutnya adalah tiba tiba kepala dia menyender lembut di pundak gua yang pendek itu. Untuk cowok setinggi dia adalah hal yang memberatkan leher jika harus menyeder di pundak seorang cewek pendek seperti gue. Sekarang bukan hanya jantung gue yang mau loncat tapi otak gue juga mau loncat karena kaget. Otak gue berpikir kok bisa bisa nya cowok yang baru gue kenal, apa dia suka ya sama gue makanya berbuat seperti itu, ah dia pasti suka sih sama gue yakin banget, lagian siapa juga yang mau pegang tangan anak cewek tomboy kayak gue, gue terus memikirkan itu dan menjadi kesangan karena kehangatan yang dia kasih ke gue sewaktu di bioskop.
sewaktu pulang dari bioskop mata gue rasanya seger banget. Kayak menghirup udara surga dan pemandangan di pegunungan. Lebay.
Di luar dingin banget sampai menusuk tulang. Jalanan kota bandung dari arat metro indah mall ke arah trans tsudio bandung sepi dan lenggang. Karena perut gue udah marah marah gak karuan belum dikasih nasi sejak pagi, akhirnya kita berdua makan di warung pecel lele. Kita banyak ngomongin masa lalu tapi yang lebih banyak ngomong adalah gue. Gue kalau udah nyaman banget sama orang kadang suka nggak ngotak dan terlalu oversharing.
setelah makan gue memutuskan untuk menginap di tempat kerja kedua gue sebagai sekretaris, kebetulan banget kantor lagi kosong dan lagi sepi jadi gua menyeludupkan teman laki meski gue udah izin dengan petugas kebersihannya tetap aja gue degdegan, mana ada sih cewek yang menyeludupkan laki laki di tengah malam? ada yaitu gue. saking capeknya kita sholat di kantor dan langsung tidur, meskipun keadaan hanya berdua, gue sama sekali enggak khawatir dia bakalan ngapa-ngapain gue, lagian siapa juga yang mau nafsu sama cewek tomboy kayak gue jiahhhh. Maka dari itu sampai subuh datang semua baik-baik aja. yang paling gue suka dari dia lagi adalah dia melindungi gue dan nggak pernah punya perbuatan nakal seperti cowok yang gak waras lainnya.
waktu pagi cepat berlalu gue dan aziz siap untuk berangkat pulang ke cianjur sekitar jam setengah tujuh kita berangkat agar tidak terlihat mencolok oleh orang orang kantor.
Pagi gue indah banget karena sangat menikmati dua hari sama orang yang sudah mengambil hati gue dalam dua hari itu. Makan bubur ayam di pinggir jalan braga berdua, membonceng orang yang gue suka, membicarakan hal yang nggak penting sampai teriak teriak nggak jelas di jalan adalah cara dia menikmati perjalanan itu. gue jadi belajar banyak dari dia, belajar teriak teriak nggak jelas hahaha.
Kata mudik ini sudah sangat tidak asing terdengar. Siapa yang tidak tau kata mudik. Mudik merupakan kebiasaan tahunan yang biasa dilakukan para perantau sebelum akhir bulan Ramadhan. Berkunjung ke rumah sanak saudara dan berkumpul bersama keluarga tercinta di kampung halaman adalah hal yang paling indah dan menyenangkan. Tetapi bagaimana jika mudiknya Anda sebagai pembawa petaka bagi keselamatan keluarga di rumah, tentu tidak ingin bukan?
Indonesia sedang dilanda wabah covid-19 yang mengharuskan masyarakatnya untuk menjaga diri agar terhindar dari penularan virus corona. Pemerintah bekerja sama memberlakukan peraturan seperti social distancing, phsycl distancing dan Pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal ini bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona agar tidak bertambah luas penyebarannya. Maka diberlakukanlah peraturan tersebut demi kebaikan dan kemashlahatan bersama.
Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah №21 tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 untuk mencegah penularan virus corona. Dengan dikeluarkannya surat edaran tersebut, membuat di berbagai daerah memberlakukan peraturan PSBB. Contohnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang melarang keras perantau untuk pulang ke Jawa Tengah. Upaya yang dilakukan adalah pengecekan di setiap jalan protokol yang sering dilalui oleh pemudik.
Mudik di tengah pandemi corona sangat membahayakan diri dan juga membahayakan keluarga. Terlebih kalau kita pulang ke kampung halaman dengan membawa virus yang masih belum terdeteksi atau masih dalam gejala. Tentu itu akan sangat membahayakan nyawa kita dan anggota keluarga kita. Kita harus saling menjaga diri dan juga menjaga keselamatan orang lain. Jangan sampai virus yang sudah menggejala di tubuh meski belum dinyatakan positif tetapi itu akan menambah penularan gejala virus. Bagaimana jika anggota keluarga anda terkena virus yang Anda bawa dari luar? Kehadiran anda bukan lagi pembawa kegembiraan tetapi pembawa petaka.
Allah SWT. Telah berfirman dalam Al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 243 menyuruh Hambanya tidak keluar rumah saat wabah menyerang
Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang ke luar dari kampung halaman mereka, sedang mereka beribu-ribu (jumlahnya) karena takut mati; maka Allah berfirman kepada mereka: “Matilah kamu”, kemudian Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur
Tetapi masih saja banyak yang tidak peduli dengan peringatan atau himbauan untuk menghindari wabah virus tersebut. Seperti masih banyak yang memaksa mudik dengan berbagai macam cara melewati jalan tikus untuk menghindari petugas pengecekan, kucing-kucingan dengan mengumpat di dalam truk yang akan membahayakan nyawa jika sampai kekurangan oksigen, banyak yang berkeliaran untuk keperluan yang tidak penting, berkumpul menghiraukan himbauan untuk phsycl distancing, dan masih banyak yang belum menggunakan masker saat di luar. Mereka masih belum paham mengenai hal ini. Banyak yang masih menganggap bahwa kematian di tangan Tuhan, kalau sudah saatnya untuk meninggal ya sudah meninggal, tapi apa bedanya dengan orang yang mati bunuh diri dengan orang yang meninggal karena menghiraukan peraturan pencegahan virus? Tidak ada bedanya. Lain halnya dengan mati karena berjuang menyelamatkan nyawa ribuan manusia sampai tertular virus corona seperti dokter yang sedang berjuang menyembuhkan pasien yang tertular virus corona.
Mudik di tengah pandemi corona sangat membahayakan diri dan juga membahayakan keluarga di rumah karena sifat egois kita yang masih menganggap enteng penyebaran virusi ini. Kalau kita nekat melakukan mudik di tengah pandemi sama saja dengan membunuh anggota keluarga kita sendiri. Allah menyuruh kita untuk menjaga diri dan keluarga kita. Dalam firman suarat an-nisa ayat 29
…Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu Q.S An-nisa ayat 29
Ayat tersebut jelas sekali bahwasannya Allah sangat menyayangkan bila seseorang mati karena bunuh diri. Itu sangat berlawanan dengan kodrat manusia bahwa kematian manusia hanya ada ditangan Allah SWT. Dan Allah akan memasukan orang-orang yang bunuh diri ke dalam neraka sebagaimana terdapat dalam hadist shahih Bukhario NO 1275
Dari al-Hasan telah menceritakan kepada kami kepada Jundab radhiyallahuanhu “Di masjid ini kami tidak akan lupakan dan kami tidak takut bahwa Jundab akan berdusta atas nama Nabi SAW, dia berkata “pernah ada seseorang terluka bunuh diri maka Allah azza wajala berfirmaan ‘Hamba-Ku mendahuluiku terhadap dirinya, aku haramkan surga baginya”.
Betapa menyedihkan orang yang mati karena bunuh diri. Orang yang bunuh diri bukan hanya malang di dunia tetapi sengsara juga di akhirat.
Untuk saat ini, sejenak kita redakan ego masing-masing. Semua orang juga sangat merindukan keluarganya di kampung halaman. Besar resikonya bila terjadi penularan virus di kampung halaman dan itu akan membahayakan keselamatan keluarga di rumah. Yang terkena virus satu orang tetapi yang tertular bisa satu keluarga. Itu sangat fatal sekali karena bisa membahayakan nyawa keluarga sendiri.
Sayangi keluarga dan diri Anda. Menutup tol dengan e-home, dalam artian kita dilarang untuk mudik dan tetap berdiam di rumah masing-masing merupakan pilihan yang tepat. Patuhi semua aturan keselamatan masyarakat dengan tidak mudik ke kampung halaman.
Mari kita bersama-sama melawan virus korona, dengan hidup sehat dan juga menaati peraturan pemerintah serta membantu dokter-dokter yang sedang berusaha menyembuhkan pasien tertular virus corona dengan menutup tol di masa pandemi Covid-19 dengan e-home berdiam diri rumah masing-masing untuk pencegahan penyebaran penularan virus corona.
Suatu ketika, keluarga Laila mengadakan pesta. Semua warga diundang. Kecuali Qais, tetapi Qais tetap datang.
Saat sampai di pesta rumahnya Laila. Qais bertanya-tanya ‘Lah Kok pada ngantri?’ Lalu, Qais pun ikut mengantri makanan, antriannya panjang, tapi Qais senang, karena itu Qais bisa memandang Laila yang sedang membagi-bagikan makanan.
Setelah mengantri lama, tiba Qais yang mengambil piring. Kemudian Laila tiba-tiba memecahkan piring Qais. Orang-orang yang berada di pesta menertawakan Qais. Mereka menganggap Qais telah dipermalukan oleh Laila. Orang-orang menganggap Laila sudah sadar. Tapi kata orang yang menertawakan bingung, kenapa Qais malah tertawa setelah dipermalukan Laila dihadapan banyak orang? Kemudian ditanyalah Qais
“Hey Qais mengapa kamu tertawa setelah dipermalukan oleh Laila?”
Qais tertawa
“Kamu salah paham, Laila memecahkan piring aku itu karena Laila ingin aku mengantri lagi. Dengan itu aku dan Laila bisa bertatap-tatapan lebih lama dan lebih dekat lagi, mengobati rasa rinduku kepada Laila.”
***
Inilah rahasianya.
Qais sangat tahu betul sekali Laila. Karena rasa cintanya kepada Laila, ia tahu rahasianya mengapa tertawa melihat Laila yang malah memecahkan piringnya dan mengantri lagi.
Cerita Laila Majnun ini bisa kita hubungkan dengan cinta Ilahi kepada hambanya.
Mengapa Allah selalu memberikan ujian-ujian kepada hamba-Nya? Karena agar Ia bisa lebih dekat dengan hamba-Nya yang. Mengapa Allah lama sekali mengabulkan doa-doa kita? Karena Allah ingin mendengar suara setiap untaian doa kita. Ingin mendengar suara merdu hambanya yang berdzikir memuji asma-Nya. Allah sangat rindu itu. Rindu sekali.
Tidak semua yang terlihat buruk, maka itu buruk. Kita menilai itu buruk karena tidak tahu rahasianya, kita salah paham mengartikan. Rahasia dari rasa cinta Tuhan kepada hamba-Nya seperti rasa cinta Laila kepada Qais.
Terimakasih untuk Dr. Fahruddin Faiz, M. Ag yang membuat saya menulis ulang nasihat bapak.
Embun pagi menguap. Menguar ke atas melalui sengatan matahari siang bolong. Menjadi siswa di sekolah negeri yang tidak cukup terkenal dan fasilitas seadanya memang menguji kesabaran.
Tidak ada kipas atau AC di dalam kelas. Jendela dibuka lebar-lebar. Belum cukup puas dengan penyangga jendela yang hanya mampu membuka jendela dengan sudut 45°, mereka mengganjalnya dengan botol bekas mineral. Cerdik sekali anak IPS ini.
Jadwal pelajaran sesudah istirahat membuat perut-perut kekenyangan lalu mengantuk kemudian dan akhirnya tertidur pulas karena menunggu guru belum juga datang. Guru pun sama, mereka punya perut dan butuh makan. Mungkin karena kekenyangan yang mengakibatkan mager, atau asyik bercengkrama dengan guru-guru sampai-sampai bel tanda masuk tidak terdengar.
Siswa laki-laki kelas 11 IPS 2 berpenampilan macam Elvis Parsley. Baju dikeluarkan. Dasi dilepas, tiga kancing baju dibuka. Dada-dada bidang, kerempeng, dan berkaos dalam terlihat. Saking panasnya, mereka duduk di depan kelas sambil berkipas dengan buku kumalnya. Tidak jauh beda dengan siswi perempuan. Di dalam kelas mereka berkipas dengan kipas portable kalau tidak segera di kipas khawatir luntur make up yang sudah di rias satu setengah jam lebih. Ada yang tidur pulas, ada yang masih mengunyah makanan dan minum dengan santai di meja guru. Amboi, nikmat kali bukan duduk di meja guru?
Tidak jauh di depan meja guru barisan ke dua dari pojok kanan. Selvi, siswi kelas 11 IPS 2 tertidur sangat lelap di tiga bangku yang sengaja dijejerkan olehnya. Baginya tidur adalah hal yang menarik. Bagaimana tidak, Selvi adalah perempuan yang tidak pernah tenang kehidupannya di kelas. Saat tidak ada teman pun Selvi tetap menikmati suasana kelas dan tertidur akhirnya. Tidur adalah obat untuk melupakan hal-hal yang paling menyakitkan, dengan tidur semua masalah terjeda dengan indahnya bunga tidur, yaitu mimpi. Sudah cukup untuk membuat masalah di kelas, tetapi jangan di dunia mimpi. Tidur adalah obat terbaik.
Hidupnya memang terlihat biasa-biasa saja. Datang ke sekolah dan tertidur jika guru tidak datang. Begitu seterusnya, tidak ada prestasi yang menonjol bakat, akademik, ataupun non akademik. Baginya tidak penting. Dengan hidup damai di kelas tanpa gangguan teman-teman yang jail saja sudah lebih dari cukup untuk mengindahkan kehidupan sekolahnya.
Selalu saja ada hal-hal yang tidak mengenakan hatinya setiap hari. Boleh jadi Selvi selalu terlihat baik-baik saja oleh perlakuan teman-temannya, padahal mereka sama-sama perempuan, tetapi kenapa masih saling menyakiti, saling membenci, dan mereka sendiri padahal tahu bagaimana rasanya di banci oleh teman-teman sekelas tapi masih saja melakukannya.
Kebencian terhadap Selvi diawali dengan satu orang temannya. Karena ketidak sukaan terhadap Selvi yang mempunyai seorang pacar tampan bernama Arik, benih benih perasaan iri tidak bisa dilayukan.
“Vi lu mau ikut main gak nanti pulang sekolah?” Tanya Serah tiba-tiba kepada Selvi.
“Ada apaan emang Rah, makan-makan? Kan gak ada yang ulang tahun”? Selvi mengernyitkan dahi.
“Nongkrong lah di rumahnya Jenab, lu mau ikut apa kagak? Lu kan biasanya gak pernah ikut Vi, lu gak ada waktu sama kita-kita, lu sebenernya pilih siapa sih, teman apa pacar lu Arik?” Tiba-tiba Serah berkata jengkel kepada Selvi. Selvi merasa tidak terima nama Arik di jadikan alasan dari sebuah kesalah pahaman mereka.
“Rah, lu bisa gak sih gak nama bawa-bawa Arik. Gue cuman nanya, apa salahnya nanya? Kenapa jadi sensi gitu sih, lu gak usah bawa-bawa Arik deh, gak ada hubungannya!” sergah Selvi tidak terima.
“Hey ada apa ini?” Novi datang melerai, melihat Serah dan Selvi adu mulut.
“Nggk Nov, ini kita kan mau main bareng pulang sekolah ya gua ajak Selvi?” Kata Serah
“Eh iya, lu ikut kan Vi? Oke sip dah, nanti langsung ke rumah Jenab oke?” Novi tersenyum kepada Selvi untuk mencairkan suasana.
“Sip Nov, nah kan kalo gini enak ngajaknya, gak perlu pake acara suudzon segala.” kata Selvi sambil mendelik menyindir ke arah Serah.
“Oke sip, ayo Ran anter gue ke kantin, laper nih.” “Oke ayo”. Serah dan Novi pergi keluar kelas.
Sampai di rumah Jenab. Selvi merasa hatinya tidak enak. Fokusnya tertuju kepada ponsel. Selvi harus menjemput keponakannya yang sekolah di TK. Selvi khawatir, lalu ia meminta bantuan kepada Arik untuk menjemputnya. Arik pun mengiyakan.
“Eh baru ngumpul sekali aja udah gak asik banget sih. Percuma ngajak dia kesini tapi fokusnya cuman sama pacar. Apa-apa pacar, dikit-dikit pacar. Kalo gak niat ngumpul ngapain kesini, mending sama Arik aja sana!” Sarah tidak suka melihat Selvi dari tadi memainkan ponselnya.
“Apa lagi sih Rah, gue lagi minta bantuan sama Arik buat jemput ponakan gue, lu kenapa tiba-tiba arik lagi sih, gue ke sini udah bela-belain gak jemput ponakan gua, tapi kalian gak pernah hargain gue, setiap gue mau ngomong berpendapat kalian gak pernah setuju seakan akan gue selalu salah, yaudah gue diem, diem juga masih salah, kalian maunya apa sih, terutama lu Serah, mau lu apa”? Selvi yang sedang tidak enak hati semakin dibuat tidak enak hati oleh teman temannya, ia merasa asing lagi di sana.
“Ya emang lu tuh sekarang gak asik, lu lebih ngutamain pacar lu Vi dibanding kita-kita.” Kata Novi setuju dengan Serah
“Gue dari dulu udah sabar ya ke kalian, gue setiap kali nongkrong merasa di manfaatin sama kalian. Jujur aja, Serah lu kan yang ngambil ide kalau setiap yang beli makanan selalu gue karena gue punya uang banyak. Lu kira ini uang jajan apa, ini uang hasil jualan gue dan kalian gak pernah ngembaliin uang yang udah kalian janjiin buat dikembaliin. Gue harus gimana lagi, gua kira gue udah sampe di batasnya. Gue muak. Gue mau pulang.” Selvi melangkah dengan amarahnya yang meluap.
“Pergi aja sana, gue gak butuh lagi temen yang lupa diri”. Teriak Serah dengan Marah
Waktu ke waktu sama seperti itu di kelas. Selvi selalu bertengkar dengan teman-temannya. Tetapi Selvi sudah kebal dengan bully, makian, dan cacian teman-temannya. Bagi mereka Selvi yang anak ustdaz tidak pantas punya pacar, tidak mencerminkan sebagai anak seorang ustadz. Tapi bagi Selvi itu tidak adil. Yang ustadz adalah ayahnya bukan dirinya. Selvi merasa mempunyai jalan tersendiri. Di sore hari sepulang sekolah, Selvi ke Mesjid sekolah untuk membeli makanan di pinggir masjid. Kebetulan ada Nuraeni di sana, teman dekat beda jurusan. Nuraeni siswi kelas 11 IPA 2. Tetapi Nuraeni friendly ke siapa pun. Tidak pernah membeda-bedakan siapa dia, jurusan apa, dan kelas apa.
Dan kebetulan dua kali, Selvi dan Nuraeni sama-sama membeli bakso ikan dan pilus, saos super banyak, dan cabe bubuk dua sendok. Super pedessss. Sambil makan bakso bersama, Selvi memulai pembicaraan.
“En, menurut lu gue harus gimana sih? Kalo gue biarin, temen-temen di kelas gue makin jadi-jadi buat terus terusan bully gue gara-gara pacaran sama Arik. Gue sendiri sayang banget sama Arik. Gue udah kenal sama keluarga Arik, Arik pun sebaliknya. Gue jadi bingung sendiri.” Selvi tiba-tiba bercerita. Walaupun Nuraeni tidak pernah berpacaran, menurutnya pendapat Nuraeni selalu berada diposisi netral, Nuraeni tidak akan berpihak kepada siapapum, itulah pendapat yang di butuhkan Selvi. Nuraeni sangat tahu masalah Selvi.
“Hmmm.. menurut gue sih lu diantara warna putih juga warna abu-abu.” Nuraeni bergumam
“Maksudnya?”
“Emang jadi anak ustadz itu selalu dipandang alim sama semua orang, tapi disamping semua itu, anak dari seorang ustadz gak selalu alim. Selalu punya jalannya masing-masing, betul?”
“Iya En betul banget” jawab Selvi terlihat murung.
“Tapi lu juga lagi berada di posisi yang salah. Agama islam gak pernah membenarkan pacaran.”
“Gimana lagi En, gue udah terlanjur sama Arik, gue liat Arik tulus banget sama gue, baik sama gue, terima apa adanya gue En. Apakah lu punya solusi dari masalah gue En?”
“Gampang sebenernya mecahin solusi masalah lu vi. Solusinya adalah putus dari Arik.”
Deg….
Selvi tidak setuju dengan solusi Nuraeni
“Gua tahu pacaran itu dosa En, tapi gue tahu batasan. Arik gak pernah macem-macem sama gue, gue tau itu walaupun pasti naluri laki-laki itu jalan, dia bisa aja ngelakuin hal yang buruk di otaknya. Tapi En, gue sama Arik selalu ngerti. Bahwa kita berdua sebatas pacaran, kita gak akan ngelakuin hal-hal yang gak wajar.”
“Selain putus, ada satu solusi lagi Vi.”
“Apa En?”
“Lu harus janji sama diri lu sendiri juga Arik. Lu harus punya komitmen yang lebih. Konyol emang, tapi untuk seorang laki-laki yang serius pasti dia mau berkomitmen lebih jauh. Lu tunggu aja komitmen yang keluar dari mulut Arik, kalo Arik gak bisa juga berkomitmen, ya lu tunggu tanggal putusnya dari Arik.”
“Gue sih masih sabar aja di suudzonin sama orang-orang. Emang sih, orang yang pacaran pasti putus juga. Tapi gua pacaran sama Arik gak sekedar main. Gue sama Arik udah lama banget En, gua sama Arik udah tau kekurangan masing-masing dan kita tetep bertahan dengan kekurangan itu. Itu fakta ke satu En. Fakta keduanya, Arik selalu hormar ke keluarga gue, begitu juga sebaliknya, mama Arik baik banget sama Gue, gue gak bisa ninggalin gitu aja kebaikan yang udah mama Arik kasih ke gue. Kalau putus juga percuma, gue gak akan bisa lupain Arik.”
“Gue tahu persis sekarang. Yaudah Vi, sekarang lu harus banyak perbaikin diri, di kelas jangan kebanyakan tidur yah..” Nuraeni menahan tawa
“Gini-gini juga gue ngajar ngaji ke temen-temen cowok yang di kelas, persiapan buat ujian praktek agama. Gue juga ngajar ngaji bocah-bocah di Mesjid.”
“Iye Vi, mantep dah pokonya.” Nuraeni nyengir.
Sampai kelas dua belas. Selvi selalu di bully oleh temannya. Selvi bertahan dengan keadaan seperti itu. Selvi terbiasa mendengar teman-temannya berkata yang kurang baik. Toh, hidup bukan untuk mendengarkan perkataan buruk orang lain. Hidup harus terus berjalan, asal sesuai dengan koridor yang benar. Tapi saat ini Selvi masih berada di tengah lorong belum masuk ke koridor jalan yang benar atau buruk. Masih banyak teman yang peduli dengannya.
Kelulusan kelas duabelas. Selvi tidak mendapat kesempatan untuk melanjutkan kuliah di universitas negeri. Selvi hanya bercita-cita menjadi seorang guru. Selvi tidak keberatan bila tidak kuliah di universitas negeri. Selvi akhirnya mengambil jurusan PGSD di universitas swasta kota.
Awal kelulusan bagi fresh graduate memang ujian berat. Belum banyak pengalaman berkerja, tetapi dituntut untuk bekerja karena selama lulus SMA tidak ada pemasukan uang sama sekali. Tidak ada uang jajan lagi, tidak ada nongkrong bersama teman lagi.
Selvi mencari kerja untuk menambah uang. Waktu masuk awal perkuliahan masih dua bulan lagi. Mencari pekerjaan tidak mudah. Selvi mencari ke daerah pasar dan menawarkan diri menjadi penjaga toko, tetapi tidak ada satupun yang menerima. Selvi bertahan dengan penghasilannya yang sedikit dengan menjadi reseller produk yang dari awal sudah dilakukannya.
Awal perkuliahan memang menyenangkan, bagaimana tidak. Selvi satu kampus dengan Arik. Arik memilih jurusan Teknik dan Selvi Keguruan. Di tengah semester awal pertama, Selvi ditawari untuk menjadi guru TK di sekolah TK milik mama Arik. Selvi setuju, dengan begitu Selvi bisa menjadi guru walaupun guru TK pada waktu dini. Selvi sangat menyukai perannya. Gaji nya memang tidak seberapa. Tapi pengalaman menjadi guru sangat menyenangkan. Mama Arik terkesan dengan cara mengajar Selvi. Beberapa murid TK sudah lancar membaca dan menulis karena di bimbing oleh Selvi.
Sementara itu, seiring berjalannya waktu Selvi sangat berbeda dari waktu SMA. Selvi memperoleh IPK tertinggi di semester satu dan dua, dan TK milik mama Arik berjalan sukses berkat Selvi. Hubungan mama Arik dengan Selvi semakin dekat.
Dua tahun kemudian, Arik melamar Selvi, walaupun belum wisuda tetapi Arik tidak menunggu lama, komitmen Arik kepada Selvi tidak sekedar janji. Mama Arik mempercayakan Selvi seperti anaknya sendiri, dan setuju mempunyai menantu seperti Selvi.
Setahun kemudian sebelum sidang skripsi, Arik menikahi Selvi. Semua berjalan lancar. Suka duka yang dialami Selvi sejak SMA terbukti dengan keseriuasan Arik yang menikahinya. Selci diberikan kepercayaan oleh mama Arik untuk mengelola TK milik mama Arik. Mama Arik berencana untuk membangun sekolah SD dan Selvi bisa melanjutkan mengelola TK. Hasil dari perbaikan diri selvi ke arah lebih baik berhasil, ia membuktikan bahwa pacaran tidak selamanya hanya main-main, tetapi pacaran dalam agama tidak boleh, sebaiknya kalian jangan pilih opsi pacaran jika tidak bisa berkomitmen dengan pasangan.
Tapi, menurut disini jangan kalian pacaran. Apapun itu bentuknya, Selvi dan Arik hanya membuktikan keseriusan bukan manfaat dari pacaran. Ambil hikmahnya dan jangan ambil buruknya.
Energi cinta yang diberikan Arik membuat Selvi bertahan dengan keseriusannya bersama Arik, membuat tabah hatinya setiap kali di uji cobaan. Arik dan Selvi membuat mereka masing masing memperbaiki diri menjadi yg terbaik.
Nyatanya aku masih bisa melanjutkan mimpiku walaupun di jalan yang berbeda.
Awal perjalanan mimpiku berawal dari selembar kertas hasil psikotes IQ pada tahun 2016 seharga 70rb. Di kertas itu tercetak tebal angka 105 plus disampingnya tercoret kata non eksakta garis miring eksakta yang di garis bawahi menandakan bahwa aku mempunyai kemampuan di eksakta.
Waktu itu belum mengerti maksud dari kertas psikotes itu, kata orang sih itu adalah hasil perhitungan kemampuan otak kiri dan otak kanan. Aku percaya saja, tidak ada lagi yang bisa memberikan penjelasan khusus. Tapi aku mempunyai tujuan setelah tau bahwa aku mempunyai kemampuan di bidang eksakta.
Lulus sekolah menengah pertama, aku memilih sekolah menengah atas. Teman-teman lebih banyak memilih sekolah kejuruan, pas ditanya kenapa mereka jawabnya, “biar bisa punya uang sendiri, langsung kerja”, alasan yang logis, wajar saja di umur-umur enambelas tahun. Banyak mimpi-mimpi yang tertanam di benak mereka, mimpi-mimpi yang kelak akan memperbaiki taraf hidup yang tadinya sulit menjadi mudah. Aku diterima di sekolah menengah atas pilihan pertama, lewat jalur yang membuat sedikit beruntung dari yang lain. Ternyata pecicilan waktu kelas delapan dulu membuahkan hasil dari kejuaraan karate yang aku ikuti. Di akhir seleksi walaupun lulus, aku mendapati posisi dua dari yang terakhir menandakan bahwa nilaiku sangat pas-pas an dan Allah memberikan jalan terbaik-Nya.
Masa SMA, masa menyenangkan bagiku juga pasti bagi kalian. Bagaimana tidak, di umur ambang antara remaja dan dewasa membuat sebuah cerita yang akan dikenang suatu saat. Cerita-cerita kenakalan yang luar biasa akan diceritakan ulang sambil menyungging senyum mengingatnya.
Begitu juga awal masuk SMA. Aku memilih penjuruan bidang IPA. Aku masih percaya kepada sertifikat tes IQ itu, padahal aku sendiri masih tidak paham dengan kemampuan saat itu. Aku belum menemukan passion, aku tidak tau. Yang aku tahu adalah hobi. Hobiku olahraga. Mengikuti salah satu ekstrakurikuler olahraga adalah wajib hukumnya. Hanya itu.
Aku menuruti aliran air yang sedang mengalir di pipa yang bernama IPA. Awalnya kesusahan, aku memutuskan mengikuti les tambahan. Untungnya, itu sedikit membantu. Tapi aku masih saja kesulitan, faktanya aku tidak bisa menginprovisasi rumus-rumus dasar dalam fisika. Aku selalu terpaut kepada satu rumus. Merasa aneh, teman-teman dekatku dengan mudah berkolaborasi dengan rumus dasar seperti mengaransemen lagu, mudah sekali. Tapi bagiku itu sulit, sangat sulit.
Akhir SMA, aku mempersiapkan pendaftaran ke perguruan tinggi. Di awal bulan maret aku sudah mengikuti tes ujian masuk perguruan tinggi. Biayanya tidak murah, dan aku harus merelakan uang tabungan untuk demi satu tujuan, ‘bisa kuliah di jurusan yang aku mau’. Tidak ikut acara perpisahan memang sedih, karena aku tidak mempunyai uang lagi untuk biaya perpisahan, aku berasal dari keluarga yang serba berkecukupan. Bulan Maret 2019, waktu itu seluruh kelas duabelas masih santai, ujian masih lama. Tapi aku sudah berjuang, merelakan waktu nongkrong untuk les tambahan. Aku merasa tidak yakin, aku masih kesulitan dalam mengisi soal, tapi bagaimana lagi, aku sudah menentukan akan lulus di perguruan tinggi lebih awal, biar Allah yang menentukan akhirnya seperti apa.
Aku tidak lulus seleksi di salah satu perguruan tinggi di Semarang. Politeknik Negeri Semarang. Kekecewaan mengalir di sela sela urat nadiku. Aku menghabiskan uang demi tidak ikut acara perpisahan untuk beberapa kertas bekas ujian seleksi sepulang dari Semarang. Aku berusaha lagi, mengikuti seleksi AKA Bogor, Poltekkes Jakarta II, PSSB Vokasi Universitas Dipenogoro, PMDK-PN, dan SNMPTN tapi semuanya tidak ada yang lolos. Kejadian itu waktu aku rasakan saat UNBK berlangsung. Semua itu karena aku ingin menjadi seorang teknisi. Itu cita-cita ku. Tapi ternyata Allah berkehendak lain
Hari kedua UNBK, tidak semangat mengerjakan soal-soal. Untungnya, tidak ada pekerjaan membulat-bulatkan option jawaban di lembar kertas, membuat jenuh, jaman sudah canggih. Aku tidak tahu kalau pengumuman SPAN-PTKIN waktu itu, aku tahu saat teman-teman memberitahu, saling mendoakan semoga lulus di jurusan yang di pilih. Aku merasa tidak ada rasa deg-deg an menunggu pengumuman walaupun sudah ditolak berapa kali. Aku merasakan aku tidak akan lolos, waktu pemilihan jurusan, aku asal saja memilihnya, setengah hati, tidak semangat.
Aku mengambil fisika sebagai mata pelajaran penjurusan. Bukan karena aku bisa mengerjakan semua soal-soal yang penuh dengan rumus. Nyatanya, aku lari dari ketidakmampuan di bidang Biologi dan Kimia dengan mengambil fisika. Sebuah keputusan ceroboh hanya karena aku malas membaca buku Biologi. Keputusan yang aku sesali nantinya.
Sepulang dari rumah, aku membuka pengumuman, dan nyatanya di depan mataku sambil menatap layar hijau putih bertuliskan ‘Anda Lulus seleksi di jurusan Hukum Keluarga UIN Sunan Gunung djati Bandung’ aku tidak percaya. Aku tidak tahu ini jurusan apa, teman teman juga tidak tahu. Teman teman yang ikut jalur ini tidak ada yang berhasil lolos kecuali aku. Aneh sekali rasanya.
Ada rumor katanya, ditempat aku diterima kuliah kalau mau lulus harus hafal 30 juz Al-Qur’an. Aku yang dasarnya tidak pernah mengaji, hanya tadarus di rumah membuat, aku takut sekali jangan-jangan kalau sampai aku kuliah di situ aku akan menjadi mahasiswa abadi. Aku memutuskan untuk mencari perguruan lain.
Tetap saja aku tidak lolos di perguruan tinggi lain. Aku pasrah tidak bisa berbuat apa apa lagi. Orang tuaku juga setuju setuju saja jika aku kuliah di UIN bahkan guru BK menyuruhku mengambilnya. Aku menyerah karena tidak ada satupun yang mau menerimaku selain UIN. Aku pasrahkan semua apa yang terjadi. Akhirnya aku memilih UIN, pilihan yang akan membawaku ke titik cahaya yang sedikit lebih terang. Jalan menuju kebaikan yang tak terkira. Jalan menuju menemukan passion yang ada di dalam diriku.
Sampai pada awal semester pertama kuliah, aku lebih banyak berdiam di kelas, menyimak dosen menjelaskan, dan sering mengernyitkan dahi. Banyak sekali hal-hal yang baru dalam hidupku. Banyak sekali sesuatu yang baru aku ketahui. Di jurusan ini, jurusan yang sama sekali tidak aku kehendaki, aku mencoba beratahan dan berusaha menyetarainya. Tapi sepertinya belum cukup bisa, ibarat aku seperti anak kelas 1 ibtidaiyah. Yang aku pelajari semuanya baru, bekas-bekas pelajaran SMA semua tidak ada. Jurusan ini lebih ke IPS sedangkan aku IPA. Sama sekali berbeda, sangat berbeda.
Beruntungnya, aku tinggal di asrama milik UIN. Banyak sekali membantu di dalam perkuliahan. Aku mencoba menyesuaikan. Memang di awal semester aku mahasiswa pasif belum mengikuti organisasi apapun, bagiku memilih dengan akal sehat dengan menunggu setahun lagi sangat membantu untuk penyesuaian cara belajar kuliahku.
Di asrama aku mempunyai banyak teman dan ilmu baru. Aku merasa penampilanku harus dirubah. Kerudung yang aku pakai tipis, teman satu kamarku menyuruh untuk mengganti kerudung. Gerah memang, tapi bagaimana lagi, aku merasakan beda sekali. Lingkungan ini menyuruhku untuk berpakaian lebih tertutup. Aku merubah semuanya. Dulu aku tidak pernah dikerudung sama sekali, hanya sekolah saja. Sekarang semenjak itu aku lebih sering berkerudung karena tuntutan. Aku lebih sering memakai rok karena paksaan. Aku lebih sering mengaji dan belajar agama karena paksaan dari asrama. Tapi semua itu ternyata rahasia Allah yang menginginkan aku menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Semua keterpaksaan tuntutan menjadi mendarah daging dalam kebiasaan sehari-hari. Aku bersyukur, aku diberikan hidayah walaupun terlambat. Aku merasa menyesal tidak mempelajari ilmu agama. Aku merasa menyesal dulu tidak sungguh-sungguh dalam belajar, banyak kesalahan yang membuatku gagal pada waktu itu.
Semua rumor-rumor temanku salah. Kuliah yang sedang aku jalani tidak seperti dibayangkan.
Aku mencoba menata ulang life mapping hidupku. Aku merencanakan banyak rencana. Aku akan terus berusaha selagi di jalan yang benar. Persoalan suka atau tidak suka di jurusan yang aku tempuh, itu persoalan nanti.
Perasaan suka dan cinta akan timbul jika terbiasa. Aku mencoba terbiasa dengan semua hal yang baru.
***
Waktu berjalan dengan cepat. Setahun ini aku telah menemukan passion. Aku lebih sering menulis ketimbang bermain musik atau berolahraga. Menulis membuat imajinasi bertambah. Dengan membaca wawasanku terbuka sangat luasnya. Banyak sekali pemahaman yang baru aku ketahui. Subhanallah walhamdulillah wa laa ilahailallah wallahuakbar wa laa hawla wa laa quwwata illa billahilaliiladzim.
Kita sebagai manusia hanya bisa berusaha, hasil akhir baik atau buruk semua diluar kehendak, hanya Dia satu-satunya termpat berpasrah.
Pagi yang indah. Mentari pagi hangat menyinari kamar asrama putri milik universitas islam. Suara burung hinggap terbang menambah suana pagi hari yang teduh nan indah. Tapi untuk ukuran keindahan nuansa pagi hari ini khusus untuk dinikmati oleh orang-orang yang sudah mandi pagi sebelum sholat subuh, sudah berdzikir pagi, setelah itu sholat dhuha empat rakaat. Sungguh indah alam ciptaanmu ya Rabb. Kalian hanya bisa menikmati jika kriterianya sudah memenuhi seperti yang di atas. Jika kalian pagi-pagi setelah shalat subuh langsung tidur lagi untuk melanjutkan mimpi jangan harap bisa menikmati nuansa yang hanya dirasakan oleh orang-orang terpilih (ciee terpilih). Jika kalian pagi-pagi sudah tidur, boro-boro mau mandi pun malas. Genap sudah kosong tujuan kalian di hari itu. Pada masanya umur-umur produktif ukuran anak kuliah semester dua itu adalah masa-masa yang labil. Ada saja sebagian orang yang tersdarkan oleh akal sehat bukan rasa malas dan nafsunya menjadi hari-hari di umur delapan belas sembilan belasan menjadi sebuah tanjakan menuju impian yang diraih. Tetapi kebanyakan, di umur yang begitu cukup sekali untuk produkti malah digunakan untuk bermalas-malasan.
Seperti suasana kamarku yang berisi tiga orang perempuan. Kalian jangan pernah menjudge anak laki-laki itu pemalas. Bahkan anak perempuan pun sama. Setelah shalat subuh berjamaah mereka terlelap nyenyak sekali. Di dalam kamar tidur itu hanya aku yang terjaga. Kalian tahu bagaimana susahnya membuat tubuh kalian terjaga dari rasa malah yang hinggap di badan kalian. Tidak lebih tidak kurang mirip seperti Patrick Star di serial animasi Spongebob Square Pants. Badan seperti tidak punya tulang yang fungsinya sebagai penopang tubuh. Dan hidupnya di abdikan untuk sebuah visi misi yang sangat konyol dan walaupun mempunyai tujuan, yaitu rebahan. Kau rebahan ini lah yang menganut ideologi Hedonisme yang dibuat oleh orang Yunani terdahulu. Orang Yunani itu beranggapan bahwa tujuan hidup itu hanya untuk kenikmatan sementara. Itu adalah argumen terjitu yang dikeluarkan anak kaum rebahan yang sangat ini malasnya sudah menjadi kerjaan dari seribu menteri di kepalanya. Sudah mengakar ke hatinya bahwa rebahan adalah suatu yang wajib dilakukan setelah shalat subuh berjamaah. Entah setan dengan genus mana yang memang sangat berat rasanya jika sehabis shalat subuh berjamaah rasa kantuk menyerang sangat kuat dan akhirnya tertidur pulas dalam kondisi apapun.
Penyakit tidur ala anak asrama pesantren hanya bisa disembuhkan dengan kebiasaan. Minimal sebulan melakukan kebiasaan seperti bangun pada jam 3 subuh, mandi, lalu shalat tahajud, setelah itu ngopi santai sambil menunggu adzan subuh berkumandang ditemani dengan nikmatnya santapan literasi dari buku-buku. Kegiatan itu membuat kita sedikit terputus dari rasa malas untuk berkegiatan mengawali aktifitas di pagi hari. Setelah itu masih ada lagi tantangan. Kadang, setelah shalat subuh subuh langsung menyergap, berjalan dan menjar ke saraf otak lalu memberi perintah “tidur aja, masih subuh ini kok?”, entah setan apa yang sangat lihai dalam menggoda itu sangat ahli dalam merayu, dan akhirnya untuk orang yang tidak kuat menahan kantuk akhirnya tertidur, dan bangun tepat jam 8 pagi.
Itulahh yang sering aku alami sejak tinggal di asrama kampus islam yang terletak di Kota Bandung. Bagiku pemandangan itu sudah biasa, bahkan lazim untuk anak santri yang memang dari malam bergadang untuk mencari ilmu bersama gurunya. Tapi, kebiasaan itu tidak bagus dan sangat harus dihindarkan bagaimanapun caranya. Awal pagi hari aku memutuskan untuk berkeliling kampus yang masih sepi nan sejuk itu. Letak asrama memang terdapat di dalam kampus, jadi masalah transportasi walaupun jarak gedung kuliah dari asrama jauh mau tidak mau yang tidak punya kendaraan pribadi harus berjalan ke atas karena dataran tinggi dan menempuh kurang lebih 3 kilometer. Walaupun setiap hari seperti itu, selalu ada kenikmatan Tuhan yang selalu diberikan kepada setiap hambanya yang mempunyai tujuan baik, yaitu mencari ilmu. Mereka merantau jauh menyebrangi pulau hanya untuk mencari ilmu di Kota Bandung yang padahal jika ditelusuri ditanya satu-satu asal tempat daerah tinggalnya mereka mempunyai kampus yang jauh lebih baik dibanding kampus ini. Ah, memang selalu ada saja alasan, dan memang alasan itu sudah di setting sedekimian rupa membentuk suatu naskah yang disimpan rapat-rapat penuh misteri di Lauf Mahfudz.
Semua tentang masa lalu yang sering terus dilupakan.
Semua pasti punya kenangan, entah itu baik ataukah buru. Kenangan baik akan selalu terekam di otak kita, akan selalu diingat, bahkan saking baiknya kita ceritakan. Tapi, bagaimana dengan kenangan buruk? Apakah kalian dengan begitu saja melupakan kenangan buruk. Apakah kalian harus membuang jauh-jauh kenangan buruk? Kalau, ya jawabannya. Ini sebenarnya bukan sebuah artikel, tapi ini adalah adalah new experience tentang kenangan burukku yang baru hari ini sudah aku temukan semua jawabannya. Semua jawabannya…
Aku akan menjawabnya dengan beberapa kenangan buruk yang berusaha aku lupakan, tapi nyatanya sama sekali tidak bisa dilupakan.
Pada saat itu, aku pernah mempunyai perasaan suka kepada seseorang. Apalah aku hanya seorang perempuan, untuk mengungkapkan perasaan suka merupakan hal yang sangat mustahil dilakukan.
Aku bukan perempuan yang gampang saja suka sama seseorang. Perasaan itu timbul begitu saja ternyata karena aku terbiasa bersamanya. Aku selalu disatukan dalam satu kelompok yang sama dalam beberapa mata pelajaran. Dalam kelompok, menjadi seorang pemimpin walaupun hanya dalam lingkup yang kecil yang terdiri dari beberapa orang adalah hal yang sulit bagiku. Aku mempunyai perasaan tenggang rasa, disaat orang lain tidak bisa mengerjakan, aku akan mengerjakannya. Walaupun aku bukan seorang leader tapi aku sebagai anggota kelompok harus menemukan solusi penyelesaiannya, yaitu dengan aku mengerjakan tugas yang bukan tugasku. Mengerjakan sampai larut, tetapi demi kelancaran kelompok aku akan lakukan apapun itu, karena itu menyangkut denganku juga nantinya.
Beruntungnya, ada satu orang didalam kelompok yang mengerti. Tugas kelompok itu aku dan dia yang mengerjakan. Dan aku merasa sangat sennag dan terbantu, begitu seterusnya pada kelompok-kelompok lain. Waktu itu rasa suka terhadapnya belum timbul.
Tiba pada waktu itu, aku merasakan perasaan yang aneh setiap di dekatnya. Jantung berdetak dengan frekuensi semakin cepat, aku masih belum paham kenapa perasaan itu ada. Aku menemukan jawabannya dan langsung paham ketika aku cemburu melihatnya bercanda dengan perempuan lain. Bagiku waktu pada saat itu terasa sesak dan sempit. Aku berusaha menahannya untuk waktu yang terus berjalan sangat amat lambat.
Sebagai seorang perempuan, aku tidak bisa melakukan apa-apa terhadap perasaan yang sudah berkembang. Perasaan ini tumbuh dan berkembang karena perasaan kagum kepadanya. Aku sangat bahagia apabila bisa bertukar pikiran dengannya, membicarakan masa lalu, berdiskusi soal buku kesukaan, dan saling menasihati. Itu adalah momen paling bahagia dalam hidupku. Aku merasa mempunyai seorang teman yang satu kesukaan denganku. Anehnya, pada saat itu waktu berjalan dengan sangat cepat. Hingga sampai pada saat aku melakukan hal-hal terbodoh yang selalu aku ingat sampai saat ini, hal terbodoh itu menjadi kenangan buruk yang sampai pada saat itu sempat menghambat tujuanku.
Pada saat momen paling bahagia ketika aku bisa berdiskusi dengannya, aku melakukan hal paling terbodoh yang pernah aku lakukan. Mungkin pada waktu itu ia tidak akan ingat, karena ia tidak tahu mengenai perasaanku. Tetapi bagiku, itu akan selalu teringat, berseliweran di otak ku. Apa yang telah aku perbuat sampai-sampai itu menjadi kenangan buruk? Disaat sedang berdiskusi, saling beranalogi tentang puisi, dengan tidak sengaja aku berpanjang lebar menceritakan tentang diriku, pada waktu itu, aku sebagai orang yang sedang menyukai seseorang, yang ada dipikiranku bagaimana agar ia tahu tentang diriku, aku menceritakan semua hal tentang diriku, padahal ia tidak menanyakannya sama sekali, tetapi ia tidak begitu saja bertanya, “emangnya nanya yah?” Seperti orang-orang lain jika ada orang yang sedang berpanjang lebar berbicara. Tetapi ia tidak, ia menghargai semua yang aku sampaikan, aku tidak tahu kalau itu adalah sikap kedawasaannya dalam menghargai seseorang. Aku baru sadar bahwa tidak sepatutnya aku membicarakan siapa diriku dengan orang yang sama sekali bukan siapa-siapanya diriku, hanya sebatas teman.
Hal itu membuat aku malu berkepanjangan. Aku baru saja mengerti, aku telah melakukan kesalahan. Aku menjauhinya, jika aku teruskan bisa-bisa aku akan mengacaukan pertemanan dengan berbuat hal-hal bodoh lagi seperti waktu itu Ingin rasanya aku bisa bercanda dengannya seperti dulu lagi. Seperti dulu pada waktu aku belum dikenalkan perasaan suka padanya. Aku ingin kembali seperti dulu.
Tetapi, pada saat aku sedang menjauhinya, aku juga ingin melupakannya, mengubur dalam-dalam perasaan suka ini padanya. Aku merasa tidak pantas jika ada orang yang tahu bahwa aku suka pada orang sepertinya. Aku hanya perempuan sederhana, tidak seperti perempuan lain, aku berpakaian seadanya, dan tanpa make up, hanya bedak murahan yang aku pakai untuk memperlambat penyebaran minyak diwajah.
Aku berdoa kepada Tuhan agar bisa cepat memudarkan perasaan ini. Aku memulainya dengan cara menghapus kontak, riwayat chatting, sosial media dan lain-lain. Agak sedikit lega sesaat aku melakukannya. Aku bisa menyibukan diri dengan yang lain tanpa bayangannya. Aku sudah menemukan solusi yang tepat.
Hari-hari terlampaui dengan amat sangat lambat. Disaat aku sedang sendiri membaca buku di perpustakaan, aku merasa ada yang tidak beres denganku. Aku selalu suka saat momen sendirian. Aku akan mencari tempat dimana aku bisa merasakan angin, dan bau rerumputan basah karena embun. Aku selalu suka sendiri. Tetapi disaat aku sedang melupakan rasa kepada seseorang, kesendirian yang dulu selalu aku suka, sekarang menjelma menjadi media bayang-bayang dia datang ke benakku. Itulah penyebab tidak beresnya urusan perasaan hati ini. Ternyata aku belum masih menemukan solusi.
Pencarian solusi buntu. Sekitar 3 bulan lamanya perasaan itu mengendap menjadi gumpalan yang semakin susah dihilangkan. Aku rindu sosoknya. Aku rindu saat berdiskusi buku dengannya, aku rindu saat bisa duduk berdua tidak sengaja dengannya, aku merindukan senyumannya saat membercandaiku kala. Aku tidak tahu harus bagaimana. Solusi ini aku tahu hanya aku yang bisa menemukannya. Bukan orang lain, dan hanya aku yang bisa menjawab semua pertanyaan.
Pertanyaan itu akhirnya terjawabkan dengan seiringnya waktu berjalan. Aku mulai mencoba berdamai dengan hati yang tidak karuan ini. Aku mencoba membangun relasi lagi dengannya, dengan menyimpan kontaknya lagi, senyum saat bertemunya lagi tidak seperti dulu menjauh tanpa senyuman, dan berusaha untuk terlihat baik-baik saja kali ini. Aku merasakan perasaan lega pada saat itu, walaupun masih ada perasaan sedih, aku dengannya tidak sedekat dulu lagi. Tetapi itu sudah cukup bagiku. Aku seperti menemukan jawaban yang sebenarnya. Aku benar-benar telah menemukan jawabannya.
Aku selalu berpikiran bahwa bagaiman aku bisa menjadi bagian hidupnya, dan akhirnya melakukan hal paling bodoh pada waktu itu. Padahal semua sudah digariskan matang-matang oleh Tuhan sang Maha Sutradara. Aku tidak perlu repot untuk memberi tahunya agar ia tahu siapa diriku, agar ia berkesan kepadaku. Jodoh sudah ditentukan oleh Tuhan sejak detik pertama aku keluar dari rahim ibuku. Jawaban itu ternyata dekat sekali. Aku tidak perlu repot-repot mencari jawaban bagaimaa agar perasaan ini hilang. Perasaanku padanya tidak akan pernah hilang dan tidak akan bisa aku lupakan. Itu salah satu jawabannya. Tapi ternyata jawaban dari pertanyaan itu belum semuanya terjawab, baru sebagian.
Aku dikenalkan oleh dunia tulis menulis dari penulis buku yang telah aku baca sebelumnya. Aku mencoba untuk membiasakan menulis dari setiap apa yang aku alami, pahit atau pun manis rasanya, aku tetap menulis. Setelah menuliskan uneg-uneg yang ada di hatiku, perasaaku setelah itu menjadi lega. Dengan menulis aku bisa berpikir kembali, dan mempelajari kembali dari apa yang telah aku alami, semua ternyata penuh dengan hikmah dari semua kejadian. Aku terlalu lambat untuk mengetahui hal itu.
Aku sekarang sudah bisa berdamai dengan kenangan buruk. Aku sekarang tidak meminta untuk dekat dengannya lagi, aku sudah ikhlaskan semuanya. Walaupun aku harus kehilangan teman diskusi, teman bertukar pikiran mengenai buku, dan teman berpuisi.
Siapapun nanti dia atau yang lain, itu adalah jodoh terbaik yang diberikan Tuhan, tidak lagi saling mengaharapkan, tidak ada lagi saling menunggu. Siapapun jodohku nanti dia adalah jodoh terbaik yang diberikan Tuhan.
Kesimpulannya dari cerita itu sudah jelas, bahwa kita tidak akan bisa melupakan kenangan buruk. Kenangan itu akan semakin terbayang jika kita mencoba melupakannya. Semakin mencoba melupakan maka semakin terbayang ingatan tentang masa lalu. Cara terbaiknya adalah kita berdamai dengan masa lalu. Mencoba memaafkan, membangun kembali hubungan pertemanan, dan menuliskan semua kejadian agar kita bisa membaca ulang dan mempelajari untuk mendapatkan hikmah.
Itu saja yang dapat aku sampaikan kepada kalian. Semoga sharing kita ini bisa menjadi menfaat untuk teman-teman sekalian. Aku sangat berharap kritikan, saran dan masukan agar kita bisa bertukar pikiran, mendiskusikan, dan mencari jalan kelua dari setiap masalah yang didiskusikan.
Nikah muda itu membuat diri kita terjaga dari hal-hal maksiat. Tapi, nikah muda itu berat lo! Punya dua dunia yang harus diseimbangkan.
Di satu sisi aku berpikir bahwa nikah muda itu baik untuk mempercepat proses kematangan atau kedewasaan dalam berpikir, selain itu nikah muda akan menjaga diri kita dari hal-hal yang merujuk kepada perbuatan dosa.
Kita lahir ke dunia pada akhir jaman, bukan pada jaman Nabi lagi. Kemaksiatan sering terjadi. Melakukan zina itu bukan lagi sesuatu yang menjijikan bagi orang-orang yang belum paham terhadap agamanya. Seks bebas, pemerkoasaan, bahkan di jaman yang apa-apa serba teknologi pun zina tetap berlanjut, everywhere, gak peduli dia sedang ada dimana. Miris sekali memang. Dunia yang selalu mendahulukan nafsu dari pada akal sehat. Mereka hanya peduli dengan nafsu birahi tanpa tau akibat dari apa yang dilakukannnya.
Di dalam agama islam sangat jelas, jelas sekali, bahwa melakukan perzinahan itu dilarang, haram hukumnya. Tetapi teman-teman sekalian, ada oknum-oknum yang membawa nama cinta yang sangat terjaga kesuciannya ke dalam antek-antek haram yang mengutamakan nafsu bernama “Pacaran”.
Aku masih ingat sekali perkataan guru Bahasa Indonesia waktu SMP dulu, “Jaman ibu mah, kalau ada yang suka itu malah malu, malu banget. Tapi jaman sekarang, kalau gak ada yang suka alias jomblo serasa dunia hancur, malu sama temen-temen yang sudah pada punya pacar. Aneh ibu mah.
Pada saat itu aku sih senyum-senyum aja, setuju sama perkataan ibu guru. Pacaran itu sangat merusak hakikat dari sucinya kata “Cinta”. Cinta yang seharusnya berlandaskan kesucian, dan diikat dalam sebuah pernikahan untuk membangun sebuah komitmen malah sudah dirusak oleh embel-embel bernama “Pacaran”.
Tapi kan alasan kita pacaran itu untuk membangun komitmen juga buat nantinya, jadi ya jalanin aja. Lagi pula kalau nikah, uang belum kekumpul, pasti banyak pengeluaran.
Kata siapa nikah banyak pengeluaran? Tolong pikirkan lagi lebih matang. Jika kalian mengutamakan kegengsian yang besar, maka jangan salahkan jika nanti selesai resepsi kalian dikejar-kejar rentenir karena sudah jatuh tempo bayar uang pinjaman. Nikahnya mewah, tapi hidupnya pas-pasan. Kasihan sekali.
Kalian yang masih punya pikiran rasional dan logis, bisa mengartikan apa arti cinta, bisa menjelaskan arti apa itu pernikahan? Jika belum silahkan pelajari rukun-rukun sahnya, dan prosesi walimatul ursy nya. Kalau kita uraiankan dari rukun-rukun nikah itu mudah sekali. Tidak perlu pusing-pusing cari pinjaman uang, toh pakai gaun paling bagus, sewa organ hiburan meriah bukan rukun nikah. Jadi apa yang harus dipusingkan? Yang ada kalian dibawa oleh rasa gengsi yang besar. Jadinya kalian terjerembab dalam ikatan haram yang bernama pacaran itu, karena dengan alasan belum mampu menikah. Ya kalau belum mampu menikah, ya gak usah pacaran. Simple bukan?
Dalam hadis shahih juga jelas dijelaskan
“Barangsiapa yang belum mampu menikah, maka berpuasalah karena puasa itu bagai obat pengekang baginya.” (HR. Bukhari, no. 5065 dan Muslim, no. 1400)
Sudah barang jelas, jika belum mampu maka berpuasalah. Berpuasa dalam arti menghindari hal-hal yang berbuat kepada zina.
Jika sudah ada yang mampu menikah dan tidak mengutamakan gengsi, yang penting sah dan walimatul ursy nya sederhana saja, toh tujuan walimatul ursy itu untuk menghidari fitnah dan gosip tetangga. Tapi apakah kita bisa bertahan di pernikahan muda ini?
Nikah muda membuat diri kita bertambah dewasa. Bagi laki-laki otomatis mau tidak mau dituntut menjadi seorang pemimpin, harus berpikiran logis dalam setiap keputusannya tanpa mengkesampingkan perasaan, mandiri, dan bertanggung jawab atas semua yang telah diambil keputusannya. Bagi yang perempuan, hikmah menikah muda itu banyak, jalan menuju pintu surga bertebaran. Apalagi jika mendapatkan pasangan yang shaleh dan shalehah, sudah tidak terbayang indahnya cinta kasih sayang di jalan yang di ridhoi Allah.
Teman-teman sekalian, di umur yang masih muda ini kita lewati terus bergandengan dengan ajaran dan sunnah agama kita, agama islam. Jangan sampai tercebur ke kubangan lumpur yang bau demi mendapatkan sebuah berlian. Toh, berlian yang indah dan asli tidak mungkin ada di lumpur yang bau dan kotor. Mungkin itu berlian KW super. Berlian yang indah dan asli terdalat dalam terumbu karang di bawah laut yang masih alami dan indah. Susah memang mendapatkannya maka dari itu berlian sangat mahal. Begitu juga dengan seorang perempuan, jadilah berlian yang dijaga di dasar laut, di tengah terumbu karang yang indah, bukan di lumpur bau dan kotor.
Untuk itu teman-teman sekalian, mencari ilmu itu tidak hanya pada bidang akademik, mencari ilmu itu ilmu apa saja. Misal, kita ikut seminar pra-nikah walaupun kita sama sekali belum punya pasangan atau ikut seminar parenting, untuk mengetahui bagaimana sih mendidik anak yang baik? Bagaimana sih agar kita tau karakter anak kita nanti dan bagaimana mengajarinya nanti.
Jangan pernah malu untuk mencari ilmu hal seperti itu, karena itu juga sangat penting dari sekedar belajar matematika, fisika, atau kimia.
Apakah nikah mudah itu sebuah solusi? Maka jawabannya Ya sebuah solusi untuk mengatasi gejolak biologis yang dialami setiap manusia, dapat menundukan pandangan dari hal-hal maksiat, dan seiring berjalannya waktu kedewasaan akan begitu matang karena jika sudah menikah kita harus menjalankan hak dan kewajiban sebagai suami istri yang patuh terhadap perintah Allah.
Sekian ide yang aku sampaikan hari ini, aku harap ada yang lebih banyak mengkritik agar aku bisa berkembang lagi dalam nyampaikan ide-ide yang aku tuliskan juga saran, dan masukannya bisa kirim pesan lewat DM @nrlfathimah terimakasih
Wassalamualaikum
Titiek sendu
Dari nikah muda pada usia 21 atau 22 merupakan pilihan tepat.
Temen-temen siapa sih yang nggak mau lulus seleksi perguruan tinggi dengan cara yang mudah. Tanpa perlu ujian tulis dan juga tidak dipungut sama sekali biaya. Hanya bermodalkan niat dan nilai rapot yang cukup sudah bisa mendaftar lewat jalur SPAN-PTKIN ini. Kesempatan emas, jangan sampai terlewat. Apalagi jika teman-teman sudah berniat ingin masuk ke universitas islam favorit teman-teman.
SPAN-PTKIN adalah seleksi masuk universitas islam seluruh Indonesia yang disediakan oleh Kementerian Agama. Tidak ada namanya biaya pendaftaran, semua disediakan oleh Kementerian Agama. Tapi kriteria agar bisa lulus apa aja sih? dan bagaimana strateginya agar bisa lulus? teman-teman tidak perlu khawatir, di sini aku akan membagikan trik dan tips kepada teman-teman agar bisa lulus jalur SPAN-PTKIN.
Tapi sebelum itu aku mau membagikan urutan Universitas Islam Negeri terbaik yang ada di Indonesia nih, jadi teman-teman bisa berpikir dulu, nanti akan kuliah dimana, dan akan mengambil jurusan apa. Dilansir pada website beasiswa.id, peringkat Universitas Islam Negeri terbaik yang ada di Indonesia sebagai berikut:
Temen-temen bagaimana? rencana mau kuliah dimana nih, ayo jangan hilangkan peluang emas yang disediakan oleh Kementerian Agama ini untuk ikut daftar SPAN-PTKIN.
oke, kali ini aku akan membagikan tips berdasarkan pengalaman yang aku alami sebagai peserta yang berhasil lolos di jalur SPAN-PTKIN hanya bermodalkan nilai rapot. Kita mulai saja, rahasia lolos jalur SPAN-PTKIN ini adalah
Nilai Rapot Semester 1 s/d 5 Harus Stabil. Apa yang sudah kalian lakukan selama lima semester ini? apakah nilai yang terus naik? atau malah semakin menurun? atau stabil. Jika nilai yang kalian peroleh selama lima semester terus naik rata-ratanya atau stabil maka bersyukurlah, kalian ada kemungkinan 50% bisa lolos. Kok tau rata-rata rapotnya bisa terus naik? untuk hal ini kalian bisa menghitung sendiri di setiap semester. Hitung rata-rata jumlah nilai semua mata pelajaran kecuali mata pelajaran muatan lokal ya, lalu kalian rata-ratakan sesuai ada berapa mata pelajaran yang kalian jumlahkan. Jika naik, dari satu semester ke semester berikutnya sampai pada semester lima, bersyukurlah kalian.
Mendaftar ke Universitas Sesuai Provinsi Sekolah. Menurut aku, ini adalah strategi untuk kalian yang ingin lolos jalur SPAN-PTKIN. Disetiap provinsi pasti mengutamakan masyarakat provinsi itu untuk masuk ke universitas sesuai dengan domisilinya. Misal, sekolah kamu berada dalam provinsi Jawa Barat maka kalian jika ingin lolos seleksi SPAN-PTKIN harus memilih Universitas yang ada di provinsi itu, salah satu universitas islam negeri yang bergengsi yang ada di provinsi Jawa Barat adalah UIN Sunan Gunung Djati Bandung. tapi, jika kalian merasa pede dengan nilai kalian yang rata-ratanya tinggi, kalian boleh mencoba di luar provinsi. Tetapi jika ingin memperbesar lolos jalur SPAN-PTKIN, strategi ini boleh dicoba dan sudah teruji oleh aku sendiri hehe.
Melampirkan Sertifikat Penghargaan atau Prestasi. Salah satu rahasia ini telah teruji kebenarannya. Rapot aku itu sebenarnya tidak terlalubagus banget, dan tidak tinggi hanya saja rata-rata rapot dari semester satu sampai dengan semester lima tidak ada sama sekali penurunan. Kebetulan saat aku input biodata setelah mendapatkan username dan password jika kalian sudah mendaftarkan diri di sekolah (nanti akan diberikan oleh guru yang mendatarkan), dan disitu ada pengimputan piagam prestasi. Jika kalian punya jangan sungkang-sungkan untuk input semua prestasi, penghargaan walaupun sebagai peserta atau sertifikat pelatihan yang pernah kalian ikuti. Tetapi lebih bagusnya jika mengimput sertifikat prestasi, karena itu akan menjadi nilai tambah kalian, dan peluang lolos seleksi jalur ini semakin besar. waktu tahun lalu, aku mengimput empat piagam prestasi. Untungnya waktu aku kelas sebelas aku sering ikut lomba-lomba ditingkat kabupaten dan nasional. Kegiatan yang aku ikuti yaitu seni beladiri Taekwondo, yang bisa membawa aku untuk lolos jalur SPAN-PTKIN ini. Bagi teman-teman yang sedang membaca ini masih kelas sepuluh atau sebelas, kalian harus sebanyak-banyaknya mencetak prestasi apapun itu.
Menanyakan Rekam Jejak Sekolah. Maksudnya apa kak? maksudnya itu kalian menanyakan kepada guru BK kalian masing-masing apakah ada alumni tahun lalu yang lolos jalur SPAN-PTKIN di sekolah kalian. Hal itu penting, karena pihak penyeleksi akan melihat jejak para alumninya apakah banyak yang berkembang saat diperkuliahan ataukah sebaliknya. Jika alumni kalian banyak yang lolos lewat jalur ini, maka jangan pernah putus berharap dan berdoa kalian lolos jalur seleksi ini.
Memilih Jurusan yang Berbeda dari Teman-Teman Satu Sekolah. Bagian kelima ini juga penting. Saat pemilihan prodi atau jurusan, jika kalian ingin lolos jalur SPAN-PTKIN kurangi persaingan antar teman satu sekolah sendiri. Hal ini mengurangi kemungkinan tidak lolosnya teman-teman. Misal, di antara teman-teman satu sekolah kalian yang mendaftar SPAN-PTKIN ternyata ada yang mendaftar di universitas dan jurusan yang sama, jika ternyata teman kalian yang mendaftar di universitas yang sama di jurusan yang sama itu mempunyai nilai rata-rata yang tinggi dari kalian, maka jangan salahkan aku jika kamu tidak lolos selekesi padahal kamu sudah termasuk ke kriteria strategi nomor 1, 2, 3, dan 4. Di antara teman kamu yang mendaftar sama itu akan ada penyeleksian lagi di sistem panitia SPAN-PTKIN itu. Pada waktu itu aku mendaftar di jurusan yang memang temen-temen di sekolah itu sama sekali jarang ada yang tahu. Jurusan yang baru aku sadari kalau jurusan yang aku pilih itu kerennya bukan main, love deh.
Meminta Ridho Kepada Orang Tua, Guru, dan Selalu Berdoa Kepada ALLAH. Jika kalian sudah berusaha dan sudah diniatkan untuk kuliah di Universitas yang kalian daftarkan, jangan lupa meminta doa kepada orang tua, dan guru-guru kalian terutama guru BK yang mendaftarkan kalian lewat jalur SPAN-PTKIN. Karena sesungguhnya, semua itu hanya sekenario ALLAH, pasrahkan semua kepada-Nya sang Mahasutradara. Jika suatu nanti kalian gagal, percayalah itu adalah jalan terbaik. Semua yang terjadi dalam kehidupan kalian adalah jalan terbaik, yang kalian bisa lakukan saat ini berusaha dan berdoa. Insya Allah, Allah akan menunjukan jalan yang terbaik untuk kalian.
Oke, teman-teman sekalian, hanya itu yang bisa aku share mengenai SPAN-PTKIN ini. Jangan pernah putus semangat, dan terus berjuang memperjuangkan mimpi besar yang sudah kalian cita-citakan sejak dulu. Jangan lupa untuk selalu berdoa disepertiga malam indah-Nya dan istikharah cinta-Nya yang sang Maha Pemberi Rezeki. Semoga kalian bisa diterima di universitas dan dijurusan yang kalian impikan.
Oh iya, di SPAN-PTKIN ini untuk jurusan teknik dan jurusan sosial bukan jalur ini, jika teman-teman ingin mendaftar jurusan teknik harus lewat jalur SNMPTN, SBMPTN, dan Ujian Mandiri. SPAN-PTKIN ini tersedia pada jurusan di Fakultas Keguruan atau tarbiyah, Syariah dan hukum, dan Dakwah dan Komunikasi. Banyak sekali jurusan-jurusan yang ada di dalamnya.
Sekian dari aku, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh