Nikah muda itu membuat diri kita terjaga dari hal-hal maksiat. Tapi, nikah muda itu berat lo! Punya dua dunia yang harus diseimbangkan.

Di satu sisi aku berpikir bahwa nikah muda itu baik untuk mempercepat proses kematangan atau kedewasaan dalam berpikir, selain itu nikah muda akan menjaga diri kita dari hal-hal yang merujuk kepada perbuatan dosa.
Kita lahir ke dunia pada akhir jaman, bukan pada jaman Nabi lagi. Kemaksiatan sering terjadi. Melakukan zina itu bukan lagi sesuatu yang menjijikan bagi orang-orang yang belum paham terhadap agamanya. Seks bebas, pemerkoasaan, bahkan di jaman yang apa-apa serba teknologi pun zina tetap berlanjut, everywhere, gak peduli dia sedang ada dimana. Miris sekali memang. Dunia yang selalu mendahulukan nafsu dari pada akal sehat. Mereka hanya peduli dengan nafsu birahi tanpa tau akibat dari apa yang dilakukannnya.
Di dalam agama islam sangat jelas, jelas sekali, bahwa melakukan perzinahan itu dilarang, haram hukumnya. Tetapi teman-teman sekalian, ada oknum-oknum yang membawa nama cinta yang sangat terjaga kesuciannya ke dalam antek-antek haram yang mengutamakan nafsu bernama “Pacaran”.
Aku masih ingat sekali perkataan guru Bahasa Indonesia waktu SMP dulu, “Jaman ibu mah, kalau ada yang suka itu malah malu, malu banget. Tapi jaman sekarang, kalau gak ada yang suka alias jomblo serasa dunia hancur, malu sama temen-temen yang sudah pada punya pacar. Aneh ibu mah.
Pada saat itu aku sih senyum-senyum aja, setuju sama perkataan ibu guru. Pacaran itu sangat merusak hakikat dari sucinya kata “Cinta”. Cinta yang seharusnya berlandaskan kesucian, dan diikat dalam sebuah pernikahan untuk membangun sebuah komitmen malah sudah dirusak oleh embel-embel bernama “Pacaran”.
Tapi kan alasan kita pacaran itu untuk membangun komitmen juga buat nantinya, jadi ya jalanin aja. Lagi pula kalau nikah, uang belum kekumpul, pasti banyak pengeluaran.
Kata siapa nikah banyak pengeluaran? Tolong pikirkan lagi lebih matang. Jika kalian mengutamakan kegengsian yang besar, maka jangan salahkan jika nanti selesai resepsi kalian dikejar-kejar rentenir karena sudah jatuh tempo bayar uang pinjaman. Nikahnya mewah, tapi hidupnya pas-pasan. Kasihan sekali.
Kalian yang masih punya pikiran rasional dan logis, bisa mengartikan apa arti cinta, bisa menjelaskan arti apa itu pernikahan? Jika belum silahkan pelajari rukun-rukun sahnya, dan prosesi walimatul ursy nya. Kalau kita uraiankan dari rukun-rukun nikah itu mudah sekali. Tidak perlu pusing-pusing cari pinjaman uang, toh pakai gaun paling bagus, sewa organ hiburan meriah bukan rukun nikah. Jadi apa yang harus dipusingkan? Yang ada kalian dibawa oleh rasa gengsi yang besar. Jadinya kalian terjerembab dalam ikatan haram yang bernama pacaran itu, karena dengan alasan belum mampu menikah. Ya kalau belum mampu menikah, ya gak usah pacaran. Simple bukan?
Dalam hadis shahih juga jelas dijelaskan
“Barangsiapa yang belum mampu menikah, maka berpuasalah karena puasa itu bagai obat pengekang baginya.” (HR. Bukhari, no. 5065 dan Muslim, no. 1400)
Sudah barang jelas, jika belum mampu maka berpuasalah. Berpuasa dalam arti menghindari hal-hal yang berbuat kepada zina.
Jika sudah ada yang mampu menikah dan tidak mengutamakan gengsi, yang penting sah dan walimatul ursy nya sederhana saja, toh tujuan walimatul ursy itu untuk menghidari fitnah dan gosip tetangga. Tapi apakah kita bisa bertahan di pernikahan muda ini?
Nikah muda membuat diri kita bertambah dewasa. Bagi laki-laki otomatis mau tidak mau dituntut menjadi seorang pemimpin, harus berpikiran logis dalam setiap keputusannya tanpa mengkesampingkan perasaan, mandiri, dan bertanggung jawab atas semua yang telah diambil keputusannya. Bagi yang perempuan, hikmah menikah muda itu banyak, jalan menuju pintu surga bertebaran. Apalagi jika mendapatkan pasangan yang shaleh dan shalehah, sudah tidak terbayang indahnya cinta kasih sayang di jalan yang di ridhoi Allah.
Teman-teman sekalian, di umur yang masih muda ini kita lewati terus bergandengan dengan ajaran dan sunnah agama kita, agama islam. Jangan sampai tercebur ke kubangan lumpur yang bau demi mendapatkan sebuah berlian. Toh, berlian yang indah dan asli tidak mungkin ada di lumpur yang bau dan kotor. Mungkin itu berlian KW super. Berlian yang indah dan asli terdalat dalam terumbu karang di bawah laut yang masih alami dan indah. Susah memang mendapatkannya maka dari itu berlian sangat mahal. Begitu juga dengan seorang perempuan, jadilah berlian yang dijaga di dasar laut, di tengah terumbu karang yang indah, bukan di lumpur bau dan kotor.
Untuk itu teman-teman sekalian, mencari ilmu itu tidak hanya pada bidang akademik, mencari ilmu itu ilmu apa saja. Misal, kita ikut seminar pra-nikah walaupun kita sama sekali belum punya pasangan atau ikut seminar parenting, untuk mengetahui bagaimana sih mendidik anak yang baik? Bagaimana sih agar kita tau karakter anak kita nanti dan bagaimana mengajarinya nanti.
Jangan pernah malu untuk mencari ilmu hal seperti itu, karena itu juga sangat penting dari sekedar belajar matematika, fisika, atau kimia.
Apakah nikah mudah itu sebuah solusi? Maka jawabannya Ya sebuah solusi untuk mengatasi gejolak biologis yang dialami setiap manusia, dapat menundukan pandangan dari hal-hal maksiat, dan seiring berjalannya waktu kedewasaan akan begitu matang karena jika sudah menikah kita harus menjalankan hak dan kewajiban sebagai suami istri yang patuh terhadap perintah Allah.
Sekian ide yang aku sampaikan hari ini, aku harap ada yang lebih banyak mengkritik agar aku bisa berkembang lagi dalam nyampaikan ide-ide yang aku tuliskan juga saran, dan masukannya bisa kirim pesan lewat DM @nrlfathimah terimakasih
Wassalamualaikum
Titiek sendu
Dari nikah muda pada usia 21 atau 22 merupakan pilihan tepat.