Menyelam Sambil Minum Aer

masa muda adalah masa paling indah, diselubungi dengan ketakutan-ketakutan nekat yang berujung penyesalan yang indah. seperti dengan yang gue alami saat mengurus paspor ke osaka. 

gue sangat menantikan keberangkatan ke osaka ini karena gue bahagia ingin bertemu dengan orang yang selama ini gue rindukan dan gue sayang, aziz. dari tahun lalu nggak pernah berubah, dia tetap orang yang gue sayang dan orang yang selalu gue nantikan kehadirannya.

ada masa nya saat gue mulai mengetahui sedikti demi sedikit kekurangannya, dan yang mmebuat gue kaget adalah ternyata dia enggak puasa karena nggak kuat harus kerja berat di lapangan, yang tiak memungkinkan aziz enggak puasa, mokel!

awalnya gue kaget, nggak nyangka ternyata tahun lalu juga dia enggak puasa. gue di sana sedikit kecewa, standar cowok yang gue mau ternyata tidak tercapai, nggak sesuai kkm lah! 

gue di sana terus berpikir, dan akhirnya dengan alasan cinta buta gue menerima seluruh kekurangannya itu dengan mendukungnya untuk tidak berpuasa alih alih sambil menasihatinya, entah masuk kuping kanan atau keluar kuping kiri, atau bisa jadi keluar lobang pantat, gue enggak tau.

akhirnya gue memakluminya, dan gue kembali jatuh cinta dengan sosoknya yang rajin, rapih, bersih dan jago masak, pagi-pagi membuat sarapan untuk seniornya, dan untuk gue juga. karena gue lagi haid gue disuruh sarapan disuruh makan. gue makin suka sama dia.

gue seperti enggak mau kehilangan sedikti momen pun sama dia, di malam yang dingin selalu berbagi kehangatan, dan gue nyaman banget dengan cowo seperti dia. saat dia mengajak gue jalan jalan dia tahu apa yang gue butuhin dan selalu dipenuhi, sepertinya standar cowok seperti dia amat langka, meskipun gue kembali ingat dengan kekurangannya.

pada saat gue mau pulang, bersih-bersih kamar, gue menemukan sesuatu yang membuat hati gue hancur, meskipun gue tahu itu hanya sisa sebagian dari masa lalunya, ternyata dia cetak foto bersama mantannya. hati gue hancur sehancur-hancurnya, kehangatan yang sudah gue bagi bersama tidak ada artinya sedikit pun ketika melihat foto itu. cewek itu begitu cantik dan aziz terlihat bahagia. 

awalnya gue mencoba untuk tidak membahas tapi gue udah tau kalau gue pendem pasti bakalan kepikiran terus akhirnya gue coba bahas, meskipun sesuai dengan dugaan gue, aziz tidak terlalu merespon, yang penting gue udah mencoba membahas dengan tidak memendamnya sendirian, kalau nggak gue akan berujung sakit hati dan galau.

gue pulang dengan banyak pertanyaan di kepala, apakah aziz masih sayang dengan mantannya yang katanya sudah menikah itu, apakah masih tersisa banyak kepingan kenangan yang dia buat bersama mantannya itu sampai sampai foto itu terlalu besar untuk di cetak dengan ukuran yang tidak normal, apakah gua adalah satu satunya cewek yang bisa mengalahkan masa lalunya bersama cewek itu, jawabannya gue enggak tau, sama sekali enggak tau.

hanya ada satu keyakinan di hati gue, ketiksa gue sudah memilih orang yang ingin selalu gue sayang pastinya ada konsekuensi yang harus gue terima, salah satunya adalah menerima masa lalunya. apakah apa yang telah gue pilih ini akan berujung pada penyesalan atau kebahagiaan? gue enggak tau.

yang gue ingin sekarang hanya kebahagiaan saat bersama dia, dan saat hari hari gue selalu terselip dia di hari hari gue yang melelahkan, ya, dia adalah obat bagi gue, lebay banget emang.

di saat semua usaha yang dia kasih ke gue, gue sangat menghargai dan bahkan gue sangata amat bahagia diusakan oleh lelaki seperti aziz. tapi, aziz lu itu sebuah teka teki terbesar gue, sampai kapan akhir cerita kita ini berakhir?

mungkin memang begitu cepat jika gue menginginkan akhir cerita akan seperti apa, sedangkan gue sama aziz baru kenal nggak ada dua tahun. gue harap perkenalan ini berujung kebahagiaan, gue selalu mengharapkan kebahagiaan di akhir cerita perjalanan cinta gue. bye

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *