pagi yang cerah ini ku semangat bangun untuk pergi menyetok semua keperluan perut. pergi mandi lalu berpakaian siap siap untuk mengirim sebuah barang yang ingin aku kirimkan kepada orang terkasih. ku tancapkan pedal tanpa ragu, dengan headphone andalan di telinga mengisi seluruh mood.
‘cundamani’ masih menjadi playlist nomor satu, meskipun lagu itu tidak ada hubungannya dengan genre hidupku akhir akhir ini, aku sedang tidak menikah dan tidak ingin menikah cepat dulu tapi kenapa lagu nya cundamani,
suka suka aku dong, ehe
secepat kilat menuruni gunung menggunakan sepeda, bahagia, karena tidak perlu mengeluarkan tenaga untuk menggenjot pedal, ditambah lagu cundamani yang sangat romantiss, semakin menjadi romantisss kota ini.
setelah sampai, tanpa berpikir ku langsung mengambil keranjang belanja. beberapa waktu terasa telah berlalu, keranjang setengah penuh telah terisi, lalu mengantri menuju kasir dan mencari dompet untuk siap siap membayar di kasir. di cari cari lah dompet itu, ternyata tidak ditemukan.
sungguh kampret pagi yang indah ini
dengan kesadaran penuh, di bulan penuh berkah ini aku malah mengumpat. lalu ku kembalikan semua barang yang sudah dipilih ke tempatnya semula, dan kembali menuju parkiran.
tapi kok engga kerasa cape ya, pikir ku. aneh, aku malah merasakan hati yang senang, terasa haus di kerongkongan tetapi kok hati ku senang sekali. tidak terasa telah sampai di rumah.
kembali menuruni gunung kedua kalinya.
setelah belanja di tempat satu, lalu mengunjungi tempat belanja kedua
di tempat parkir ku melihat aki aki tampan bule sedang menggembok sepeda touringnya, dengan sok keren, ku menyapa menggunakan bahasa lokal, dan dibalas dengan senyum ramah nya lalu masuk kabur ke dalam.
huhhh sungguh hatiku senang entah mengapa.
belanja kedua kali ini tidak ada masalah. setelah belanja lalu menuju parkiran, ku bertemu lagi dengan aki aki ganteng bule sedang makan sesuatu menggunakan sumpit sambil berdiri, aku menyapa lagi menggunakan bahasa lokal, di balasnya “sorry i cant speak japanese” sambil tersenyum lebar
dengan bahasa inggris yang pas pasan ku coba memberitahu bahwa ada tempat makan di sana, tapi kata dia saya sengaja makan di sini agar langsung pergi, sebentar lagi akan melanjutkan perjalanan lagi. ia pun bertanya kembali darimana aku berasal, dan ternyata ramah sekali bule ini, sampai diajak makan bersama, ku menolaknya, karena itu okonomiyaki, ada daging babinya, ku menolak dengan halus,
bule ini ternyata sedang menikmati hidupnya, pergi ke jepang untuk jalan jalan sendiri menggunakan sepeda touringnya yang penuh barang camping dan peralatan tour lainnya. ia tinggal di tempat anak perempuannya di tokyo dan jalan jalan ke kota yang sepi ini, katanya pemandangannya indah, saya ingin pergi ke hotel di wakayama setelah ini, lalu bersantai-santai.
sungguh keren sekali aki aki tampan ini,
lalu dia memberikan sebungkus kue chocochips coklat
setelah itu aku berpamitan untuk duluan, eh tapi sempat kenalan, dia menanyakan namaku, dengan baik ia menyebutkan nama yang keren dan indah ini N U R U L F A T I M A H bukan NURURU atau NURU,
ih sangat rindu dipanggil nama jelas oleh orang asing
dia juga menyebutkan namanya, DANIS
entah mengapa hari ini bahagia sekali, apa karena sudah lama tidak ngobrol menggunakan bahasa inggris, meskipun pas pasan, ternyata bahasa lokal sini benar benar merebut kemampuan bahasa inggris ku yang awal nya pas pasan semakin di bawah pas pasan
lalu lagu cundamani kembali mengisi seluruh mood ku untuk ke-123483084713084 kali nya.
masa muda adalah masa paling indah, diselubungi dengan ketakutan-ketakutan nekat yang berujung penyesalan yang indah. seperti dengan yang gue alami saat mengurus paspor ke osaka.
gue sangat menantikan keberangkatan ke osaka ini karena gue bahagia ingin bertemu dengan orang yang selama ini gue rindukan dan gue sayang, aziz. dari tahun lalu nggak pernah berubah, dia tetap orang yang gue sayang dan orang yang selalu gue nantikan kehadirannya.
ada masa nya saat gue mulai mengetahui sedikti demi sedikit kekurangannya, dan yang mmebuat gue kaget adalah ternyata dia enggak puasa karena nggak kuat harus kerja berat di lapangan, yang tiak memungkinkan aziz enggak puasa, mokel!
awalnya gue kaget, nggak nyangka ternyata tahun lalu juga dia enggak puasa. gue di sana sedikit kecewa, standar cowok yang gue mau ternyata tidak tercapai, nggak sesuai kkm lah!
gue di sana terus berpikir, dan akhirnya dengan alasan cinta buta gue menerima seluruh kekurangannya itu dengan mendukungnya untuk tidak berpuasa alih alih sambil menasihatinya, entah masuk kuping kanan atau keluar kuping kiri, atau bisa jadi keluar lobang pantat, gue enggak tau.
akhirnya gue memakluminya, dan gue kembali jatuh cinta dengan sosoknya yang rajin, rapih, bersih dan jago masak, pagi-pagi membuat sarapan untuk seniornya, dan untuk gue juga. karena gue lagi haid gue disuruh sarapan disuruh makan. gue makin suka sama dia.
gue seperti enggak mau kehilangan sedikti momen pun sama dia, di malam yang dingin selalu berbagi kehangatan, dan gue nyaman banget dengan cowo seperti dia. saat dia mengajak gue jalan jalan dia tahu apa yang gue butuhin dan selalu dipenuhi, sepertinya standar cowok seperti dia amat langka, meskipun gue kembali ingat dengan kekurangannya.
pada saat gue mau pulang, bersih-bersih kamar, gue menemukan sesuatu yang membuat hati gue hancur, meskipun gue tahu itu hanya sisa sebagian dari masa lalunya, ternyata dia cetak foto bersama mantannya. hati gue hancur sehancur-hancurnya, kehangatan yang sudah gue bagi bersama tidak ada artinya sedikit pun ketika melihat foto itu. cewek itu begitu cantik dan aziz terlihat bahagia.
awalnya gue mencoba untuk tidak membahas tapi gue udah tau kalau gue pendem pasti bakalan kepikiran terus akhirnya gue coba bahas, meskipun sesuai dengan dugaan gue, aziz tidak terlalu merespon, yang penting gue udah mencoba membahas dengan tidak memendamnya sendirian, kalau nggak gue akan berujung sakit hati dan galau.
gue pulang dengan banyak pertanyaan di kepala, apakah aziz masih sayang dengan mantannya yang katanya sudah menikah itu, apakah masih tersisa banyak kepingan kenangan yang dia buat bersama mantannya itu sampai sampai foto itu terlalu besar untuk di cetak dengan ukuran yang tidak normal, apakah gua adalah satu satunya cewek yang bisa mengalahkan masa lalunya bersama cewek itu, jawabannya gue enggak tau, sama sekali enggak tau.
hanya ada satu keyakinan di hati gue, ketiksa gue sudah memilih orang yang ingin selalu gue sayang pastinya ada konsekuensi yang harus gue terima, salah satunya adalah menerima masa lalunya. apakah apa yang telah gue pilih ini akan berujung pada penyesalan atau kebahagiaan? gue enggak tau.
yang gue ingin sekarang hanya kebahagiaan saat bersama dia, dan saat hari hari gue selalu terselip dia di hari hari gue yang melelahkan, ya, dia adalah obat bagi gue, lebay banget emang.
di saat semua usaha yang dia kasih ke gue, gue sangat menghargai dan bahkan gue sangata amat bahagia diusakan oleh lelaki seperti aziz. tapi, aziz lu itu sebuah teka teki terbesar gue, sampai kapan akhir cerita kita ini berakhir?
mungkin memang begitu cepat jika gue menginginkan akhir cerita akan seperti apa, sedangkan gue sama aziz baru kenal nggak ada dua tahun. gue harap perkenalan ini berujung kebahagiaan, gue selalu mengharapkan kebahagiaan di akhir cerita perjalanan cinta gue. bye
ketika tinggal di jepang gue terbiasa dengan pelayanan jepang yang serba melayani, memberi solusi dan sangat mengayomi jika ada orang asing yang tidak mengerti. setelah trgaedi paspor raib entah kemana, selama gue tinggal di jeang jarang berhadapan dengan pealayan masyarakat dari orang indonesia, gue akhirnya menghubungi konsulat indonesia jepang di osaka, gue menelpon hotline yang ada di nomor itu, dan saat gue ceritakan bahwa sebentar lagi gue harus memperbarui izin tinggal di sini, ibu ibu itu sama sekali enggak memberi gue keringanan karena gue enggak punya jadwal libur yang pas untuk membuat paspor ke osaka, ibu ibu itu sama sekali tidak memberikan solusi malah ada kalimat seperti minta dikasihani dengan kata, ‘maaf ya saya di sini juga perlu libur, dan sudah ada tanggal yang disediakan, jika tidak bisa maka ambil saja libur dari perusahaan dan datang ke sini.’ kita juga di sini butuh istirahat, kita juga lagi puasa.’ kata si ibu ibu hotline itu
di sini memang salah gue nelpon malam malam karena terlalu kagetternyata mengirim dokumennya terakhir tanggal 10 dan hari ini adalah tanggal 10 maret, kaget banget kan.
akhirnya gue telpon lah ibu ibu hotline itu waktu malam karena gue kaget dan gue minta maaf karena sudha menggangu malam malam, tapi kenapa sih orang indonesia selalu ada kata minta dikasihani seperti itu.
untuk gue yang gampang tersinggung, kata kata itu gue pikir sangat tidak elegan dan jika memang tidak ingin berpikir untuk mencari solusi maka tidak perlu keluar kata kata seperti itu.
entah dihari keberapa gue sama sekali enggak inget dimana itu letak paspor, barang yang paling penting sedunia tapi jarang digunakan dan akhirnya dianggap tidak berguna, dan jika sudah hilang akan menyesal karena harus membayar lagi uag dengan yang sangat besar untuk mengganti paspor baru yang hilang.
gue sama sekali enggak inget dimana itu terakhir kali paspor gue letakan
di otak gue hanya ada dua opsi
paspor itu hilang ketika di osaka saat gue jalan jalan lalu terjatuh dan kayaknya enggak mungkin, di jepang itu semua orang jujur apalagi barang identitas yang terdapat foto cewek jomblo menyedihkan terpampang besar di sana, itu bukan barang aset jika terjatuh pasti dikembalikan
di mesin atm pos, gue pernah mencoba untuk memasukan buku tabungan ke dalam atm gua untuk gue ngeprint semua nominal yang nggak seberapa itu di buku tabungan gue, dan gue rasa gue teledor dan meletakan sembarangan di sebelah atm tepatnya di meja tulis. tapi balik lagi gue rasa itu mustahil alasannya ada pada nomor satu.
terbuang di tong sampah. sebentar sebentar, tahan, baca dulu penjelasan gue, dan gue rasa alasan ini yang masuk di akal meskipun kata kalian ini sama sekali enggak masuk di akal. gue pernah membuang tas yang gue beli dari indonesia dengan harga murah merek lokal tapi barang lumayan keren menurut gue, dan beberapa hari lalu itu tas gue paksa untuk gue masukin semua barang yang akan gue bwa ke kyoto, al hasil agak sedikit robek, bukan robek lagi tapi beneran robel di tiga titik dan gue jadi di bully sama aziz karena keliatan gembel banget pakai tas gembel, akhirnya setelah gue sadar betapa gembel gue maka gue buang tas tersebut ke tong sampah di rumah gue. sebelumnya gue udah cek itu tas di dalamnya enggak ada sama sekali barang, tapi firasat terbesar gue mengatakan bahwa itu barang yang gue cari cari dua hari terakhir masih ke simpen di kantong kecil. tapi gue masih agak sedikit gak yakin karena masih ada opsi lain yang gue sendiri enggak tau yang masuk akal apa enggak.
kenapa sih harus ngeluarin biaya banyak banget di saat uang gue udh buat makan doang karena beli macbook yang gue impikan. ada ada aja emang hidup. mana mahal banget bayar paspor nya, itu baru paspor belum nanti gue ngeluarin biaya untuk buat ongkos, perpanjang zairyu kado, terus sama nanti bulan tujuh gue perpanjang visa. apes banget
apa kali kayaknya gue kurang deket sama Allah dikasih ujian cobaan yang mendadak gini di bulan ramadhan, dan lagi gue udah enggak punya duit simpanan, arghhhhhhh
apakah jika semua bisa ditebak tentang masa depan, akankah gue tetap memilih dia yang selalu membuat gue bahagia di malam malam yang melelahkan? tetapi malam bulan ramadhan ke tiga di jepang ini gue terasa hampa karena dia nggak sesering dulu menelpon hanya sekedar menyapa atau bercanda mengobrol tentang hal yang nggak penting menurut dia, menurut gue itu jauh sangat lebih penting, karena gue kangen banget sama manusia serba bisa itu.
setiap hari gue selalu menunggu apakah cerita ii akan terus berlanjut layaknya cerita dalam serial tukang bubur naik haji di sctv, gue harap meskipun serial itu panjang nanti akan ada waktunya tamat juga, gue nggak mau hubungan kita yang hanya sekedar teman menurut dia dan lebih dari teman biasa menurut gue akan berakhir seperti itu, gue harap hubungan sebagai teman ini bisa berkembang seperti bunga sakura pada bulan empat nanti.
Aziz adalah sumber semangat gue dalam melewati hari hari yang melelahkan ini di jepang.
seperti kata orang irang cinta memang bisa membuat lebay setiap manusia, seperti hal nya manusia seperti gue yang telah dibuat terpesona oleh lelaki yang super pekerja keras, humoris dan rajin bebersih. jika ada hal yang lebih menyakitkan di dunai itu selain kehilangan orang tua, maka kehilangan kedua terberat yakni kehilang seorang sahabat seperti Aziz.
tapi tunggu dulu sebentar, aku mau nyoba perpanjang visa sendiri.
bye
2 jam kemudian
gue coba telpon dia dan akhirnya diangkat seperti biasa, suaranya terdengar lelah dan seperti orang yang sedang ingin tidur, beberapa kali gue coba untuk end calling tapi dia menolak dan akhirnya dia ngasih kesempatan gue buat bercerita, ahhhhh
inilah bagian yang gue suka dari dia, dia selalu menanyakan ‘ada cerita apa’
gue suka banget ketika dipersilahkan untuk bercerita dan dia mendengar menyimak.
aziz kenapa sih selalu buat gue jatuh cinta terus sama lo
akhirnya dia pun juga bercerita. bagian dimana kita saling cerita dan saling mendengarkan bukan malah adu nasib adalah momen paling bahagia menurut gue, gue mungkin bakalan rela nggak tidur demi kita bisa ngobrol panjang lebar atau sama sama bengong diem tanpa suara, gue suka itu.
semoga lo sehat terus ya supaya gue terus lalu ada yang nanya ‘hari ini ada cerita apa’
lo idaman gue banget
gue berharap happy ending sama lo
seperti ada pengharapan yakni juga bergandengan bersama kekecewaan jika nanti suatu saat apa yang gue harapkan tidak sesuai dengan kenyataan.
mengapa hal hal seperti ini di dunia bisa terjadi, gue pengennya setiap apa yang gue inginkan selalu terwujud, tapi sepertinya nggak mungkin sebelum gue masuk surga setelah disaring habis habisan atas dosa dosa gue di neraka, ya Allah serem banget.
pengalam bertemua dia adalah paling membahagiakan untuk gue, semoga lu nikah sama gue ziz plis jangan nikah sama cewek lain gue mohon, dan itu adalah contoh penggalan kalimat yang sering gue doakan setiap menatap punggung nya yang lebar dan gagah itu, ahhhhh kapan ya
dan suatu hari gue juga haus dengan konsekuensi jika nanti gue gagal mendapatkan orang yang gue sayang selama ini, kenapa sih hal seperti ini dengan beraninya gue pertaruhkan status perawan tua gue di masa depan.
Sebagai perantau yang hidup jauh beda pula dan beda negara, gue mengusahakan agar tempta tinggal yang sedang gue tempati ini semirip mungkin dengan tempat gue sebelumnya, tapi pada kenyataanya tetep gak bisa menggantikan tukang dagang cilok, seblak belakang mahad atau tukang martabak. beberapa hari ini gue lagi pengen banget makan makanan manis kayak kue basah, biki ambon, dan sekarang lagi pengen banget martabak ketan hitam kesukaan gue.
gue coba untuk mencari resep dari tiktok, kalau soal share resep gue suka cari di tiktok, meskipun gue kurang suka sama tiktok karena banyak berita hoaks, tapi untuk resep meresep gue pasti ke tiktok dan ke ig.
gue biasanya selalu memilih milih harus kepada siapa menutornya, tetapi gue karena nafsu lagi pengen banget martabak jadi gak sempat memilih milih vidio yang akan gue jadikan patokan untuk belajar bikin martabak, dan gue malah mengambil resep martabak gagal, entah gue nya yang kurang berpengalaman, atau memang gue nya aja yang bego gak bisa masak. errrr
gue dengan hati hatinya melakukan step yang diberikan dari si pemilik resep, setelah gua tunggu tunggu jangankan bersarang ngembang sedikitpun kagak, yang ada malah jadi tepung goreng, kampretttt
akhirnya gua berkonsultasilah ke temen gue yang jago masak, seperti biasa ke temen yang gue suka, aziz wibowo. gue chat dia via dm ig
“bangke,, gue bikin martabak malah bantet, katanya harus pakai telor suhu ruangan gak boleh pakai telor kulkas” kata gue mencoba untuk langsung menganalisis kesalahan
“hahaha jadi tepung goreng _emot ketawa banyak_” aziz kamprettt
“emang gara gara telor aja ya, lu kali gak didiemin dulu adonannya, telor satu mah mana ngaruh lek, lagian suhu ruangan lu kan sama suhu kulkas ga beda jauh.” iya juga ya pikir gua, aziz bener
“iya juga ya, apa karena gak didiemin dulu kali ya, gue langsung masukin aja ke teplon.”
“pantes, lu liat dimana sih tutornya, gampang itu mah bikinnya. tapi bagus lah ada perkembangan meskipun gagal hahaha.”aziz kampretttt
ingin rasanya martabak gagal itu gue buang ke tempat sampah, tapi karena gue tau cara mencari duit susahnya bagaimana jadi gue makan dikit dikit dan gue letakin di wadah tempat makan untuk gue makan suara saat.
untuk ke depannya gue akan lebih hati hati lagi mencari resep. aziz memang terbaik, andai gue bisa punya suami kayak lu mungkin gak akan gagal buatnya karena satu rumah sama sang chef andalan jiahhhh ngehayal mulu elo nurulllllll
ini pertama kalinya gue nulis di wordpress untuk blogging. Biasanya gue mencurahkan semua kegalauan dan kesedihan di medium. Tapi akhir-akhir ini gue kurang bersemangat untuk menulis di medium karena medium sangat terbatas. Gue lagi ingin membagikan semua yang gue punya, selain cerita gabut dan kegalauan gue terkadang gue juga pengen membagikan banyak foto atau apapun segala hal yang ingin gue bagikan.
termasuk kisah gue yang amat baru ini. Gak terlalu baru sih, sekarang udah dua tahun gue kenal dengan seseorang yang pada awalnya gue sendiri gak yakin akan sedekat ini sama dia. Gue suka sama temen gue sendiri.
hidup emang gak bisa diprediksi arah jalannya mau kemana. Tapi yang jelas guue sudah memilih untuk menyukai dia yang jago memasak, jago bersih-bersih rumah dan punya kepribadian yang gak mudah untuk membenci orang. Pokoknya hal yang dalam diri gua pada awalnya gue gak yakin gue bisa merubah sifat gue yang sudah menjadi karakter akhirnya gue berubah perlahan menjadi lebih baik dari sifat gue yang sebelumnya yang pendendam dan sering banget punya negative thinking ke orang lain padahal gue sendiri gak tau kebenarnnya seperti apa. Intinya gua orangnya mudah men-judge orang lain.
semenjak ketemu dia dan berteman cukup lama akhirnya sifat negative thinking gue perlahan mulai berkurang, berkurang ya bukan hilang, kalau hilang gak mungkin kayaknya. Dan juga gua gak lebih sering mengeluhkan orang lain dan jarang menyalahkan orang lain atas apapun yang sudah terjadi. Gua suka dengan kepribadiannya.
sekitar bulan juni 2023 kalau tidak salah setelah gue diomabng ambing mengenai dimana tempat tinggal gue nanti menginap sambil belajar bahasa jepang akhirnya gue dipindahkan ke tempat lokasi utama untuk belajar bahasa jepang. Tepatnya, di desa sukaluyu kp legok cianjur gue bertemu dengan dia. Dia gak ganteng amat dan tampak amat berminyak mukanya, gue yakin dia belum mandi dengan ramahnya dia menyapa gue yang ingin masuk ke kelas untuk belajar. Dia orangnya berisik dan terlalu banyak mengumpat menggunakan bahasa binatang seperti anjing, anjir, atau umpatan yng sering keluar dari mulut anak muda laki-laki.
awal gue suka sama dia dimulai dari kegiatan selalu bersama, seperti masak bareng, atau belanja ke pasar bareng yang memuat gua mulai suka dengan kepribadiannya yang rajin dan sering membuat orang tertawa. Akan tetapi gue masih belum tau banyak tentang dia.
gue bener bener menyesal karena gak banyak nulis tentang dia pada awaktu gue jatuh cinta sama dia. Gue pada saat itu terlampau memikirkan bagaimana caranya move on dari si samsul. Pada akhirnya gua berhenti menulis. Gue sanga menyesal. Tapi yang pasti momen yang selalu gue inget dan makin gue tambah suka ke dia adalah moemn ketika gue ke bandung naik motor berdua.
rencana ke bandung semata hanya untuk mengantar gue yang ingin ujian bahasa, gak terpikiran sampai menghabiskan waktu satu malam dua hari dengan orang yang gua baru kenal. Tapi jujur aja gue sangat nyaman jalan sama dia. Dia sangat melindungi gue dan sangat mengerti bagaimana bertindak sebagai cowok di kala sedang berpergian jauh.
pada saat gue gak lulus ujian dia selalu menyemangati gue. Dia kira gue bakalan sedih dan gue sebetulnya gak sedih amat karena gue bakalan tau hasilnya memang gak lulus karena gue kurang belajar. Gue malah sedih karena agenda selanjutnya adalah pergi makan berdua sama dia. Gue ajak di ake tempat mie paling rame dan di tempat makan itu gue ketemu dengan adik tingkat dan gue mengenalkan Aziz ke adik tingkat gue.
setelah makan mie pedes tanpa menyentuh nasi sama sekali gue mengajak dia untuk menonton film nya prilly latuconsina yang lagi rame, judulnya ketika berhenti di sini. Sebelum masuk ke jam tayangnya dia mengajak gue main permainan di time zone, gue seneng banget karena gue gak pernah kepikrian menghabiskan waktu utnuk memainkan permainan yang menghabiskan uang itu. Untuk pertama kalinya gue snagat menikmati bermain sama orang. Pada waktu jam film tayang gue berdua nonton di kursi tengah.
film nya monoton dan Aziz terlihat beberapa kali menguap. Dia orangnya jujur banget dan bilang kurang menikmati film yang gue pilih karena kata dia pemainnya bryan domani kurang greget meranin perannya. Padahal menurut gue film itu lumayan bagus dan bahkan orang di samping gue sampai nangis insrek insrek karena nonton itu. Aneh banget kan aziz ramadhan wibowo itu. Memang aneh.
pada saat film selesai gue sempet janjian sama temen deket gue hidir dan aan untuk ketemuan setelah beberapa bulan gue gak ke bandung dan memilih berpusing ria sambil makan masakan aziz yang enak itu di cianjur. Temen gue yang kampret itu gak jelas dan mengundur waktu terus. Dan mereka tiba tib amuncul di bioskop tempat gue sama aziz nonton. Mereka mengajak untuk nonton lagi, rasanya aneh banget kalau harus notnon fil di bioskop lagi tapi karena gue sama temennn gue sudah lama gak bertemu dan akhirnya karena kebetulan gue masih punya duit banyak gue dan aziz menyetujui untuk mennton lagi, nonton film adaptasi yang diperanin oleh luna maya, film suzanna. Kampret banget kan filmya malah horor.
Di tengah film gue ga mood karena perut gue sakit karena banyakan makan pedes waktu di tempat makan mie tadi siang dan karena durasi menonotn nya cuku lama gue sama aziz belum sempet makan nasi gara gara harus menuruti keinginan temen gue itu. Kepala gue kerasa pusing banget dan gue sangat tidak konek untuk mengikuti alur cerita film itu. Bisokop terasa kutub utara, perut kosong dan udaara ac sangat dingin, gue disamping aziz mengeluh dingin dan gue ketakutan karena filmya itu aneh banget belakang pungguhnya kayak bolong dan negluarin banyak organ, gue mual dan tutp mata tapi aziz melarang gue tutp mata, dia malah sangat menikmati film kamoret ini sedangkan gue tersiksa karena sakit kepala belom makan dari siang. Sat gue menutup mata tiba tiba tangan dia nyegat tangan gue agar gue ga tutp mata dan dia berusaaha untuk pegang tangan gue terus. Pada waktu itu pegangan tangnnya bener-bener buat dada gue mau meledak. Tiba tiba dia membetulakn posisi genggaman tangannya selayaknya genggaman seorang pasangan. Jantung gue nyaris mau keluar dari sarangnya, darah di kepala gue mnedesir dengan sangar deras sampai membuatwajah gue kepanasan, yang awalnya kedinginan gue sekarang jadii tambah kepanasa karena genggaman tangan dia yang terlalu tiba tiba itu.
nggak hanya di adegan itu saja adegan selanjutnya adalah tiba tiba kepala dia menyender lembut di pundak gua yang pendek itu. Untuk cowok setinggi dia adalah hal yang memberatkan leher jika harus menyeder di pundak seorang cewek pendek seperti gue. Sekarang bukan hanya jantung gue yang mau loncat tapi otak gue juga mau loncat karena kaget. Otak gue berpikir kok bisa bisa nya cowok yang baru gue kenal, apa dia suka ya sama gue makanya berbuat seperti itu, ah dia pasti suka sih sama gue yakin banget, lagian siapa juga yang mau pegang tangan anak cewek tomboy kayak gue, gue terus memikirkan itu dan menjadi kesangan karena kehangatan yang dia kasih ke gue sewaktu di bioskop.
sewaktu pulang dari bioskop mata gue rasanya seger banget. Kayak menghirup udara surga dan pemandangan di pegunungan. Lebay.
Di luar dingin banget sampai menusuk tulang. Jalanan kota bandung dari arat metro indah mall ke arah trans tsudio bandung sepi dan lenggang. Karena perut gue udah marah marah gak karuan belum dikasih nasi sejak pagi, akhirnya kita berdua makan di warung pecel lele. Kita banyak ngomongin masa lalu tapi yang lebih banyak ngomong adalah gue. Gue kalau udah nyaman banget sama orang kadang suka nggak ngotak dan terlalu oversharing.
setelah makan gue memutuskan untuk menginap di tempat kerja kedua gue sebagai sekretaris, kebetulan banget kantor lagi kosong dan lagi sepi jadi gua menyeludupkan teman laki meski gue udah izin dengan petugas kebersihannya tetap aja gue degdegan, mana ada sih cewek yang menyeludupkan laki laki di tengah malam? ada yaitu gue. saking capeknya kita sholat di kantor dan langsung tidur, meskipun keadaan hanya berdua, gue sama sekali enggak khawatir dia bakalan ngapa-ngapain gue, lagian siapa juga yang mau nafsu sama cewek tomboy kayak gue jiahhhh. Maka dari itu sampai subuh datang semua baik-baik aja. yang paling gue suka dari dia lagi adalah dia melindungi gue dan nggak pernah punya perbuatan nakal seperti cowok yang gak waras lainnya.
waktu pagi cepat berlalu gue dan aziz siap untuk berangkat pulang ke cianjur sekitar jam setengah tujuh kita berangkat agar tidak terlihat mencolok oleh orang orang kantor.
Pagi gue indah banget karena sangat menikmati dua hari sama orang yang sudah mengambil hati gue dalam dua hari itu. Makan bubur ayam di pinggir jalan braga berdua, membonceng orang yang gue suka, membicarakan hal yang nggak penting sampai teriak teriak nggak jelas di jalan adalah cara dia menikmati perjalanan itu. gue jadi belajar banyak dari dia, belajar teriak teriak nggak jelas hahaha.
Kata mudik ini sudah sangat tidak asing terdengar. Siapa yang tidak tau kata mudik. Mudik merupakan kebiasaan tahunan yang biasa dilakukan para perantau sebelum akhir bulan Ramadhan. Berkunjung ke rumah sanak saudara dan berkumpul bersama keluarga tercinta di kampung halaman adalah hal yang paling indah dan menyenangkan. Tetapi bagaimana jika mudiknya Anda sebagai pembawa petaka bagi keselamatan keluarga di rumah, tentu tidak ingin bukan?
Indonesia sedang dilanda wabah covid-19 yang mengharuskan masyarakatnya untuk menjaga diri agar terhindar dari penularan virus corona. Pemerintah bekerja sama memberlakukan peraturan seperti social distancing, phsycl distancing dan Pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal ini bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona agar tidak bertambah luas penyebarannya. Maka diberlakukanlah peraturan tersebut demi kebaikan dan kemashlahatan bersama.
Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah №21 tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 untuk mencegah penularan virus corona. Dengan dikeluarkannya surat edaran tersebut, membuat di berbagai daerah memberlakukan peraturan PSBB. Contohnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang melarang keras perantau untuk pulang ke Jawa Tengah. Upaya yang dilakukan adalah pengecekan di setiap jalan protokol yang sering dilalui oleh pemudik.
Mudik di tengah pandemi corona sangat membahayakan diri dan juga membahayakan keluarga. Terlebih kalau kita pulang ke kampung halaman dengan membawa virus yang masih belum terdeteksi atau masih dalam gejala. Tentu itu akan sangat membahayakan nyawa kita dan anggota keluarga kita. Kita harus saling menjaga diri dan juga menjaga keselamatan orang lain. Jangan sampai virus yang sudah menggejala di tubuh meski belum dinyatakan positif tetapi itu akan menambah penularan gejala virus. Bagaimana jika anggota keluarga anda terkena virus yang Anda bawa dari luar? Kehadiran anda bukan lagi pembawa kegembiraan tetapi pembawa petaka.
Allah SWT. Telah berfirman dalam Al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 243 menyuruh Hambanya tidak keluar rumah saat wabah menyerang
Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang ke luar dari kampung halaman mereka, sedang mereka beribu-ribu (jumlahnya) karena takut mati; maka Allah berfirman kepada mereka: “Matilah kamu”, kemudian Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur
Tetapi masih saja banyak yang tidak peduli dengan peringatan atau himbauan untuk menghindari wabah virus tersebut. Seperti masih banyak yang memaksa mudik dengan berbagai macam cara melewati jalan tikus untuk menghindari petugas pengecekan, kucing-kucingan dengan mengumpat di dalam truk yang akan membahayakan nyawa jika sampai kekurangan oksigen, banyak yang berkeliaran untuk keperluan yang tidak penting, berkumpul menghiraukan himbauan untuk phsycl distancing, dan masih banyak yang belum menggunakan masker saat di luar. Mereka masih belum paham mengenai hal ini. Banyak yang masih menganggap bahwa kematian di tangan Tuhan, kalau sudah saatnya untuk meninggal ya sudah meninggal, tapi apa bedanya dengan orang yang mati bunuh diri dengan orang yang meninggal karena menghiraukan peraturan pencegahan virus? Tidak ada bedanya. Lain halnya dengan mati karena berjuang menyelamatkan nyawa ribuan manusia sampai tertular virus corona seperti dokter yang sedang berjuang menyembuhkan pasien yang tertular virus corona.
Mudik di tengah pandemi corona sangat membahayakan diri dan juga membahayakan keluarga di rumah karena sifat egois kita yang masih menganggap enteng penyebaran virusi ini. Kalau kita nekat melakukan mudik di tengah pandemi sama saja dengan membunuh anggota keluarga kita sendiri. Allah menyuruh kita untuk menjaga diri dan keluarga kita. Dalam firman suarat an-nisa ayat 29
…Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu Q.S An-nisa ayat 29
Ayat tersebut jelas sekali bahwasannya Allah sangat menyayangkan bila seseorang mati karena bunuh diri. Itu sangat berlawanan dengan kodrat manusia bahwa kematian manusia hanya ada ditangan Allah SWT. Dan Allah akan memasukan orang-orang yang bunuh diri ke dalam neraka sebagaimana terdapat dalam hadist shahih Bukhario NO 1275
Dari al-Hasan telah menceritakan kepada kami kepada Jundab radhiyallahuanhu “Di masjid ini kami tidak akan lupakan dan kami tidak takut bahwa Jundab akan berdusta atas nama Nabi SAW, dia berkata “pernah ada seseorang terluka bunuh diri maka Allah azza wajala berfirmaan ‘Hamba-Ku mendahuluiku terhadap dirinya, aku haramkan surga baginya”.
Betapa menyedihkan orang yang mati karena bunuh diri. Orang yang bunuh diri bukan hanya malang di dunia tetapi sengsara juga di akhirat.
Untuk saat ini, sejenak kita redakan ego masing-masing. Semua orang juga sangat merindukan keluarganya di kampung halaman. Besar resikonya bila terjadi penularan virus di kampung halaman dan itu akan membahayakan keselamatan keluarga di rumah. Yang terkena virus satu orang tetapi yang tertular bisa satu keluarga. Itu sangat fatal sekali karena bisa membahayakan nyawa keluarga sendiri.
Sayangi keluarga dan diri Anda. Menutup tol dengan e-home, dalam artian kita dilarang untuk mudik dan tetap berdiam di rumah masing-masing merupakan pilihan yang tepat. Patuhi semua aturan keselamatan masyarakat dengan tidak mudik ke kampung halaman.
Mari kita bersama-sama melawan virus korona, dengan hidup sehat dan juga menaati peraturan pemerintah serta membantu dokter-dokter yang sedang berusaha menyembuhkan pasien tertular virus corona dengan menutup tol di masa pandemi Covid-19 dengan e-home berdiam diri rumah masing-masing untuk pencegahan penyebaran penularan virus corona.
Suatu ketika, keluarga Laila mengadakan pesta. Semua warga diundang. Kecuali Qais, tetapi Qais tetap datang.
Saat sampai di pesta rumahnya Laila. Qais bertanya-tanya ‘Lah Kok pada ngantri?’ Lalu, Qais pun ikut mengantri makanan, antriannya panjang, tapi Qais senang, karena itu Qais bisa memandang Laila yang sedang membagi-bagikan makanan.
Setelah mengantri lama, tiba Qais yang mengambil piring. Kemudian Laila tiba-tiba memecahkan piring Qais. Orang-orang yang berada di pesta menertawakan Qais. Mereka menganggap Qais telah dipermalukan oleh Laila. Orang-orang menganggap Laila sudah sadar. Tapi kata orang yang menertawakan bingung, kenapa Qais malah tertawa setelah dipermalukan Laila dihadapan banyak orang? Kemudian ditanyalah Qais
“Hey Qais mengapa kamu tertawa setelah dipermalukan oleh Laila?”
Qais tertawa
“Kamu salah paham, Laila memecahkan piring aku itu karena Laila ingin aku mengantri lagi. Dengan itu aku dan Laila bisa bertatap-tatapan lebih lama dan lebih dekat lagi, mengobati rasa rinduku kepada Laila.”
***
Inilah rahasianya.
Qais sangat tahu betul sekali Laila. Karena rasa cintanya kepada Laila, ia tahu rahasianya mengapa tertawa melihat Laila yang malah memecahkan piringnya dan mengantri lagi.
Cerita Laila Majnun ini bisa kita hubungkan dengan cinta Ilahi kepada hambanya.
Mengapa Allah selalu memberikan ujian-ujian kepada hamba-Nya? Karena agar Ia bisa lebih dekat dengan hamba-Nya yang. Mengapa Allah lama sekali mengabulkan doa-doa kita? Karena Allah ingin mendengar suara setiap untaian doa kita. Ingin mendengar suara merdu hambanya yang berdzikir memuji asma-Nya. Allah sangat rindu itu. Rindu sekali.
Tidak semua yang terlihat buruk, maka itu buruk. Kita menilai itu buruk karena tidak tahu rahasianya, kita salah paham mengartikan. Rahasia dari rasa cinta Tuhan kepada hamba-Nya seperti rasa cinta Laila kepada Qais.
Terimakasih untuk Dr. Fahruddin Faiz, M. Ag yang membuat saya menulis ulang nasihat bapak.
Embun pagi menguap. Menguar ke atas melalui sengatan matahari siang bolong. Menjadi siswa di sekolah negeri yang tidak cukup terkenal dan fasilitas seadanya memang menguji kesabaran.
Tidak ada kipas atau AC di dalam kelas. Jendela dibuka lebar-lebar. Belum cukup puas dengan penyangga jendela yang hanya mampu membuka jendela dengan sudut 45°, mereka mengganjalnya dengan botol bekas mineral. Cerdik sekali anak IPS ini.
Jadwal pelajaran sesudah istirahat membuat perut-perut kekenyangan lalu mengantuk kemudian dan akhirnya tertidur pulas karena menunggu guru belum juga datang. Guru pun sama, mereka punya perut dan butuh makan. Mungkin karena kekenyangan yang mengakibatkan mager, atau asyik bercengkrama dengan guru-guru sampai-sampai bel tanda masuk tidak terdengar.
Siswa laki-laki kelas 11 IPS 2 berpenampilan macam Elvis Parsley. Baju dikeluarkan. Dasi dilepas, tiga kancing baju dibuka. Dada-dada bidang, kerempeng, dan berkaos dalam terlihat. Saking panasnya, mereka duduk di depan kelas sambil berkipas dengan buku kumalnya. Tidak jauh beda dengan siswi perempuan. Di dalam kelas mereka berkipas dengan kipas portable kalau tidak segera di kipas khawatir luntur make up yang sudah di rias satu setengah jam lebih. Ada yang tidur pulas, ada yang masih mengunyah makanan dan minum dengan santai di meja guru. Amboi, nikmat kali bukan duduk di meja guru?
Tidak jauh di depan meja guru barisan ke dua dari pojok kanan. Selvi, siswi kelas 11 IPS 2 tertidur sangat lelap di tiga bangku yang sengaja dijejerkan olehnya. Baginya tidur adalah hal yang menarik. Bagaimana tidak, Selvi adalah perempuan yang tidak pernah tenang kehidupannya di kelas. Saat tidak ada teman pun Selvi tetap menikmati suasana kelas dan tertidur akhirnya. Tidur adalah obat untuk melupakan hal-hal yang paling menyakitkan, dengan tidur semua masalah terjeda dengan indahnya bunga tidur, yaitu mimpi. Sudah cukup untuk membuat masalah di kelas, tetapi jangan di dunia mimpi. Tidur adalah obat terbaik.
Hidupnya memang terlihat biasa-biasa saja. Datang ke sekolah dan tertidur jika guru tidak datang. Begitu seterusnya, tidak ada prestasi yang menonjol bakat, akademik, ataupun non akademik. Baginya tidak penting. Dengan hidup damai di kelas tanpa gangguan teman-teman yang jail saja sudah lebih dari cukup untuk mengindahkan kehidupan sekolahnya.
Selalu saja ada hal-hal yang tidak mengenakan hatinya setiap hari. Boleh jadi Selvi selalu terlihat baik-baik saja oleh perlakuan teman-temannya, padahal mereka sama-sama perempuan, tetapi kenapa masih saling menyakiti, saling membenci, dan mereka sendiri padahal tahu bagaimana rasanya di banci oleh teman-teman sekelas tapi masih saja melakukannya.
Kebencian terhadap Selvi diawali dengan satu orang temannya. Karena ketidak sukaan terhadap Selvi yang mempunyai seorang pacar tampan bernama Arik, benih benih perasaan iri tidak bisa dilayukan.
“Vi lu mau ikut main gak nanti pulang sekolah?” Tanya Serah tiba-tiba kepada Selvi.
“Ada apaan emang Rah, makan-makan? Kan gak ada yang ulang tahun”? Selvi mengernyitkan dahi.
“Nongkrong lah di rumahnya Jenab, lu mau ikut apa kagak? Lu kan biasanya gak pernah ikut Vi, lu gak ada waktu sama kita-kita, lu sebenernya pilih siapa sih, teman apa pacar lu Arik?” Tiba-tiba Serah berkata jengkel kepada Selvi. Selvi merasa tidak terima nama Arik di jadikan alasan dari sebuah kesalah pahaman mereka.
“Rah, lu bisa gak sih gak nama bawa-bawa Arik. Gue cuman nanya, apa salahnya nanya? Kenapa jadi sensi gitu sih, lu gak usah bawa-bawa Arik deh, gak ada hubungannya!” sergah Selvi tidak terima.
“Hey ada apa ini?” Novi datang melerai, melihat Serah dan Selvi adu mulut.
“Nggk Nov, ini kita kan mau main bareng pulang sekolah ya gua ajak Selvi?” Kata Serah
“Eh iya, lu ikut kan Vi? Oke sip dah, nanti langsung ke rumah Jenab oke?” Novi tersenyum kepada Selvi untuk mencairkan suasana.
“Sip Nov, nah kan kalo gini enak ngajaknya, gak perlu pake acara suudzon segala.” kata Selvi sambil mendelik menyindir ke arah Serah.
“Oke sip, ayo Ran anter gue ke kantin, laper nih.” “Oke ayo”. Serah dan Novi pergi keluar kelas.
Sampai di rumah Jenab. Selvi merasa hatinya tidak enak. Fokusnya tertuju kepada ponsel. Selvi harus menjemput keponakannya yang sekolah di TK. Selvi khawatir, lalu ia meminta bantuan kepada Arik untuk menjemputnya. Arik pun mengiyakan.
“Eh baru ngumpul sekali aja udah gak asik banget sih. Percuma ngajak dia kesini tapi fokusnya cuman sama pacar. Apa-apa pacar, dikit-dikit pacar. Kalo gak niat ngumpul ngapain kesini, mending sama Arik aja sana!” Sarah tidak suka melihat Selvi dari tadi memainkan ponselnya.
“Apa lagi sih Rah, gue lagi minta bantuan sama Arik buat jemput ponakan gue, lu kenapa tiba-tiba arik lagi sih, gue ke sini udah bela-belain gak jemput ponakan gua, tapi kalian gak pernah hargain gue, setiap gue mau ngomong berpendapat kalian gak pernah setuju seakan akan gue selalu salah, yaudah gue diem, diem juga masih salah, kalian maunya apa sih, terutama lu Serah, mau lu apa”? Selvi yang sedang tidak enak hati semakin dibuat tidak enak hati oleh teman temannya, ia merasa asing lagi di sana.
“Ya emang lu tuh sekarang gak asik, lu lebih ngutamain pacar lu Vi dibanding kita-kita.” Kata Novi setuju dengan Serah
“Gue dari dulu udah sabar ya ke kalian, gue setiap kali nongkrong merasa di manfaatin sama kalian. Jujur aja, Serah lu kan yang ngambil ide kalau setiap yang beli makanan selalu gue karena gue punya uang banyak. Lu kira ini uang jajan apa, ini uang hasil jualan gue dan kalian gak pernah ngembaliin uang yang udah kalian janjiin buat dikembaliin. Gue harus gimana lagi, gua kira gue udah sampe di batasnya. Gue muak. Gue mau pulang.” Selvi melangkah dengan amarahnya yang meluap.
“Pergi aja sana, gue gak butuh lagi temen yang lupa diri”. Teriak Serah dengan Marah
Waktu ke waktu sama seperti itu di kelas. Selvi selalu bertengkar dengan teman-temannya. Tetapi Selvi sudah kebal dengan bully, makian, dan cacian teman-temannya. Bagi mereka Selvi yang anak ustdaz tidak pantas punya pacar, tidak mencerminkan sebagai anak seorang ustadz. Tapi bagi Selvi itu tidak adil. Yang ustadz adalah ayahnya bukan dirinya. Selvi merasa mempunyai jalan tersendiri. Di sore hari sepulang sekolah, Selvi ke Mesjid sekolah untuk membeli makanan di pinggir masjid. Kebetulan ada Nuraeni di sana, teman dekat beda jurusan. Nuraeni siswi kelas 11 IPA 2. Tetapi Nuraeni friendly ke siapa pun. Tidak pernah membeda-bedakan siapa dia, jurusan apa, dan kelas apa.
Dan kebetulan dua kali, Selvi dan Nuraeni sama-sama membeli bakso ikan dan pilus, saos super banyak, dan cabe bubuk dua sendok. Super pedessss. Sambil makan bakso bersama, Selvi memulai pembicaraan.
“En, menurut lu gue harus gimana sih? Kalo gue biarin, temen-temen di kelas gue makin jadi-jadi buat terus terusan bully gue gara-gara pacaran sama Arik. Gue sendiri sayang banget sama Arik. Gue udah kenal sama keluarga Arik, Arik pun sebaliknya. Gue jadi bingung sendiri.” Selvi tiba-tiba bercerita. Walaupun Nuraeni tidak pernah berpacaran, menurutnya pendapat Nuraeni selalu berada diposisi netral, Nuraeni tidak akan berpihak kepada siapapum, itulah pendapat yang di butuhkan Selvi. Nuraeni sangat tahu masalah Selvi.
“Hmmm.. menurut gue sih lu diantara warna putih juga warna abu-abu.” Nuraeni bergumam
“Maksudnya?”
“Emang jadi anak ustadz itu selalu dipandang alim sama semua orang, tapi disamping semua itu, anak dari seorang ustadz gak selalu alim. Selalu punya jalannya masing-masing, betul?”
“Iya En betul banget” jawab Selvi terlihat murung.
“Tapi lu juga lagi berada di posisi yang salah. Agama islam gak pernah membenarkan pacaran.”
“Gimana lagi En, gue udah terlanjur sama Arik, gue liat Arik tulus banget sama gue, baik sama gue, terima apa adanya gue En. Apakah lu punya solusi dari masalah gue En?”
“Gampang sebenernya mecahin solusi masalah lu vi. Solusinya adalah putus dari Arik.”
Deg….
Selvi tidak setuju dengan solusi Nuraeni
“Gua tahu pacaran itu dosa En, tapi gue tahu batasan. Arik gak pernah macem-macem sama gue, gue tau itu walaupun pasti naluri laki-laki itu jalan, dia bisa aja ngelakuin hal yang buruk di otaknya. Tapi En, gue sama Arik selalu ngerti. Bahwa kita berdua sebatas pacaran, kita gak akan ngelakuin hal-hal yang gak wajar.”
“Selain putus, ada satu solusi lagi Vi.”
“Apa En?”
“Lu harus janji sama diri lu sendiri juga Arik. Lu harus punya komitmen yang lebih. Konyol emang, tapi untuk seorang laki-laki yang serius pasti dia mau berkomitmen lebih jauh. Lu tunggu aja komitmen yang keluar dari mulut Arik, kalo Arik gak bisa juga berkomitmen, ya lu tunggu tanggal putusnya dari Arik.”
“Gue sih masih sabar aja di suudzonin sama orang-orang. Emang sih, orang yang pacaran pasti putus juga. Tapi gua pacaran sama Arik gak sekedar main. Gue sama Arik udah lama banget En, gua sama Arik udah tau kekurangan masing-masing dan kita tetep bertahan dengan kekurangan itu. Itu fakta ke satu En. Fakta keduanya, Arik selalu hormar ke keluarga gue, begitu juga sebaliknya, mama Arik baik banget sama Gue, gue gak bisa ninggalin gitu aja kebaikan yang udah mama Arik kasih ke gue. Kalau putus juga percuma, gue gak akan bisa lupain Arik.”
“Gue tahu persis sekarang. Yaudah Vi, sekarang lu harus banyak perbaikin diri, di kelas jangan kebanyakan tidur yah..” Nuraeni menahan tawa
“Gini-gini juga gue ngajar ngaji ke temen-temen cowok yang di kelas, persiapan buat ujian praktek agama. Gue juga ngajar ngaji bocah-bocah di Mesjid.”
“Iye Vi, mantep dah pokonya.” Nuraeni nyengir.
Sampai kelas dua belas. Selvi selalu di bully oleh temannya. Selvi bertahan dengan keadaan seperti itu. Selvi terbiasa mendengar teman-temannya berkata yang kurang baik. Toh, hidup bukan untuk mendengarkan perkataan buruk orang lain. Hidup harus terus berjalan, asal sesuai dengan koridor yang benar. Tapi saat ini Selvi masih berada di tengah lorong belum masuk ke koridor jalan yang benar atau buruk. Masih banyak teman yang peduli dengannya.
Kelulusan kelas duabelas. Selvi tidak mendapat kesempatan untuk melanjutkan kuliah di universitas negeri. Selvi hanya bercita-cita menjadi seorang guru. Selvi tidak keberatan bila tidak kuliah di universitas negeri. Selvi akhirnya mengambil jurusan PGSD di universitas swasta kota.
Awal kelulusan bagi fresh graduate memang ujian berat. Belum banyak pengalaman berkerja, tetapi dituntut untuk bekerja karena selama lulus SMA tidak ada pemasukan uang sama sekali. Tidak ada uang jajan lagi, tidak ada nongkrong bersama teman lagi.
Selvi mencari kerja untuk menambah uang. Waktu masuk awal perkuliahan masih dua bulan lagi. Mencari pekerjaan tidak mudah. Selvi mencari ke daerah pasar dan menawarkan diri menjadi penjaga toko, tetapi tidak ada satupun yang menerima. Selvi bertahan dengan penghasilannya yang sedikit dengan menjadi reseller produk yang dari awal sudah dilakukannya.
Awal perkuliahan memang menyenangkan, bagaimana tidak. Selvi satu kampus dengan Arik. Arik memilih jurusan Teknik dan Selvi Keguruan. Di tengah semester awal pertama, Selvi ditawari untuk menjadi guru TK di sekolah TK milik mama Arik. Selvi setuju, dengan begitu Selvi bisa menjadi guru walaupun guru TK pada waktu dini. Selvi sangat menyukai perannya. Gaji nya memang tidak seberapa. Tapi pengalaman menjadi guru sangat menyenangkan. Mama Arik terkesan dengan cara mengajar Selvi. Beberapa murid TK sudah lancar membaca dan menulis karena di bimbing oleh Selvi.
Sementara itu, seiring berjalannya waktu Selvi sangat berbeda dari waktu SMA. Selvi memperoleh IPK tertinggi di semester satu dan dua, dan TK milik mama Arik berjalan sukses berkat Selvi. Hubungan mama Arik dengan Selvi semakin dekat.
Dua tahun kemudian, Arik melamar Selvi, walaupun belum wisuda tetapi Arik tidak menunggu lama, komitmen Arik kepada Selvi tidak sekedar janji. Mama Arik mempercayakan Selvi seperti anaknya sendiri, dan setuju mempunyai menantu seperti Selvi.
Setahun kemudian sebelum sidang skripsi, Arik menikahi Selvi. Semua berjalan lancar. Suka duka yang dialami Selvi sejak SMA terbukti dengan keseriuasan Arik yang menikahinya. Selci diberikan kepercayaan oleh mama Arik untuk mengelola TK milik mama Arik. Mama Arik berencana untuk membangun sekolah SD dan Selvi bisa melanjutkan mengelola TK. Hasil dari perbaikan diri selvi ke arah lebih baik berhasil, ia membuktikan bahwa pacaran tidak selamanya hanya main-main, tetapi pacaran dalam agama tidak boleh, sebaiknya kalian jangan pilih opsi pacaran jika tidak bisa berkomitmen dengan pasangan.
Tapi, menurut disini jangan kalian pacaran. Apapun itu bentuknya, Selvi dan Arik hanya membuktikan keseriusan bukan manfaat dari pacaran. Ambil hikmahnya dan jangan ambil buruknya.
Energi cinta yang diberikan Arik membuat Selvi bertahan dengan keseriusannya bersama Arik, membuat tabah hatinya setiap kali di uji cobaan. Arik dan Selvi membuat mereka masing masing memperbaiki diri menjadi yg terbaik.