Category Archives: Opini Gue

Gerakan Tutup Tol Covid-19 dengan e-Home

unsplash

Kata mudik ini sudah sangat tidak asing terdengar. Siapa yang tidak tau kata mudik. Mudik merupakan kebiasaan tahunan yang biasa dilakukan para perantau sebelum akhir bulan Ramadhan. Berkunjung ke rumah sanak saudara dan berkumpul bersama keluarga tercinta di kampung halaman adalah hal yang paling indah dan menyenangkan. Tetapi bagaimana jika mudiknya Anda sebagai pembawa petaka bagi keselamatan keluarga di rumah, tentu tidak ingin bukan?

Indonesia sedang dilanda wabah covid-19 yang mengharuskan masyarakatnya untuk menjaga diri agar terhindar dari penularan virus corona. Pemerintah bekerja sama memberlakukan peraturan seperti social distancing, phsycl distancing dan Pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal ini bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona agar tidak bertambah luas penyebarannya. Maka diberlakukanlah peraturan tersebut demi kebaikan dan kemashlahatan bersama.

Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah №21 tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 untuk mencegah penularan virus corona. Dengan dikeluarkannya surat edaran tersebut, membuat di berbagai daerah memberlakukan peraturan PSBB. Contohnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang melarang keras perantau untuk pulang ke Jawa Tengah. Upaya yang dilakukan adalah pengecekan di setiap jalan protokol yang sering dilalui oleh pemudik.

Mudik di tengah pandemi corona sangat membahayakan diri dan juga membahayakan keluarga. Terlebih kalau kita pulang ke kampung halaman dengan membawa virus yang masih belum terdeteksi atau masih dalam gejala. Tentu itu akan sangat membahayakan nyawa kita dan anggota keluarga kita. Kita harus saling menjaga diri dan juga menjaga keselamatan orang lain. Jangan sampai virus yang sudah menggejala di tubuh meski belum dinyatakan positif tetapi itu akan menambah penularan gejala virus. Bagaimana jika anggota keluarga anda terkena virus yang Anda bawa dari luar? Kehadiran anda bukan lagi pembawa kegembiraan tetapi pembawa petaka.

Allah SWT. Telah berfirman dalam Al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 243 menyuruh Hambanya tidak keluar rumah saat wabah menyerang

۞أَلَمۡ تَرَ إِلَى ٱلَّذِينَ خَرَجُواْ مِن دِيَٰرِهِمۡ وَهُمۡ أُلُوفٌ حَذَرَ ٱلۡمَوۡتِ فَقَالَ لَهُمُ ٱللَّهُ مُوتُواْ ثُمَّ أَحۡيَٰهُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَذُو فَضۡلٍ عَلَى ٱلنَّاسِ وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَشۡكُرُونَ

Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang ke luar dari kampung halaman mereka, sedang mereka beribu-ribu (jumlahnya) karena takut mati; maka Allah berfirman kepada mereka: “Matilah kamu”, kemudian Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur

Tetapi masih saja banyak yang tidak peduli dengan peringatan atau himbauan untuk menghindari wabah virus tersebut. Seperti masih banyak yang memaksa mudik dengan berbagai macam cara melewati jalan tikus untuk menghindari petugas pengecekan, kucing-kucingan dengan mengumpat di dalam truk yang akan membahayakan nyawa jika sampai kekurangan oksigen, banyak yang berkeliaran untuk keperluan yang tidak penting, berkumpul menghiraukan himbauan untuk phsycl distancing, dan masih banyak yang belum menggunakan masker saat di luar. Mereka masih belum paham mengenai hal ini. Banyak yang masih menganggap bahwa kematian di tangan Tuhan, kalau sudah saatnya untuk meninggal ya sudah meninggal, tapi apa bedanya dengan orang yang mati bunuh diri dengan orang yang meninggal karena menghiraukan peraturan pencegahan virus? Tidak ada bedanya. Lain halnya dengan mati karena berjuang menyelamatkan nyawa ribuan manusia sampai tertular virus corona seperti dokter yang sedang berjuang menyembuhkan pasien yang tertular virus corona.

Mudik di tengah pandemi corona sangat membahayakan diri dan juga membahayakan keluarga di rumah karena sifat egois kita yang masih menganggap enteng penyebaran virusi ini. Kalau kita nekat melakukan mudik di tengah pandemi sama saja dengan membunuh anggota keluarga kita sendiri. Allah menyuruh kita untuk menjaga diri dan keluarga kita. Dalam firman suarat an-nisa ayat 29

.وَلَا تَقۡتُلُوٓاْ أَنفُسَكُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِكُمۡ رَحِيمٗا….

…Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu Q.S An-nisa ayat 29

Ayat tersebut jelas sekali bahwasannya Allah sangat menyayangkan bila seseorang mati karena bunuh diri. Itu sangat berlawanan dengan kodrat manusia bahwa kematian manusia hanya ada ditangan Allah SWT. Dan Allah akan memasukan orang-orang yang bunuh diri ke dalam neraka sebagaimana terdapat dalam hadist shahih Bukhario NO 1275

Dari al-Hasan telah menceritakan kepada kami kepada Jundab radhiyallahuanhu “Di masjid ini kami tidak akan lupakan dan kami tidak takut bahwa Jundab akan berdusta atas nama Nabi SAW, dia berkata “pernah ada seseorang terluka bunuh diri maka Allah azza wajala berfirmaan ‘Hamba-Ku mendahuluiku terhadap dirinya, aku haramkan surga baginya”.

Betapa menyedihkan orang yang mati karena bunuh diri. Orang yang bunuh diri bukan hanya malang di dunia tetapi sengsara juga di akhirat.

Untuk saat ini, sejenak kita redakan ego masing-masing. Semua orang juga sangat merindukan keluarganya di kampung halaman. Besar resikonya bila terjadi penularan virus di kampung halaman dan itu akan membahayakan keselamatan keluarga di rumah. Yang terkena virus satu orang tetapi yang tertular bisa satu keluarga. Itu sangat fatal sekali karena bisa membahayakan nyawa keluarga sendiri.

Sayangi keluarga dan diri Anda. Menutup tol dengan e-home, dalam artian kita dilarang untuk mudik dan tetap berdiam di rumah masing-masing merupakan pilihan yang tepat. Patuhi semua aturan keselamatan masyarakat dengan tidak mudik ke kampung halaman.

Mari kita bersama-sama melawan virus korona, dengan hidup sehat dan juga menaati peraturan pemerintah serta membantu dokter-dokter yang sedang berusaha menyembuhkan pasien tertular virus corona dengan menutup tol di masa pandemi Covid-19 dengan e-home berdiam diri rumah masing-masing untuk pencegahan penyebaran penularan virus corona.